BPKK PKS Kepri berkunjung ke PKK Kepri di Tanjungpinang (26/4)

PKS Kepri - Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) PKS Kepri melakukan kunjungan ke Pengurus PKK Kepri pada Kamis (26/4) di Kantor PKK Kepri yang berada di Gedung Daerah Kepri di Tanjungpinang.

Suryani, SE Ketua BPKK DPW PKS Kepri didampingi Pengurus BPKK DPW PKS Kepri dan Ketua BPKK DPD PKS Kota Tanjungpinang diterima oleh Ketua Tim Penggerak PKK (TP-PKK) Kepri, Riawina.

Suryani menyampaikan, kunjungan tersebut merupakan program BPKK DPW PKS Kepri sempena Hari Kartini dan Milad PKS ke-20,  dalam rangka menjalin silaturrahim antar-lembaga perempuan.

"Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat silaturrahim dengan stakeholder yang memiliki program selaras dengan BPKK PKS," terang Suryani.

Dalam kunjungan tersebut Suryani memperkenalkan BPKK dengan program-programnya, termasuk Rumah Keluarga Indonesia (RKI) yang menjadi program unggulan BPKK PKS. RKI adalah pusat kegiatan keluarga berbasis masyarakat yang memiliki 8 jenis kegiatan dalam lingkup perempuan, anak, dan keluarga.

"Kami berharap program-program BPKK ini bisa disinergikan dengan program yang ada di PKK," harap Suryani pada Ketua TP-PKK Kepri.

"Permasalahan sosial di wilayah Kepri yang komplek tentu sangat berpengaruh terhadap ketahanan keluarga, hal itu memerlukan penanganan serius dari lembaga-lembaga yang memiliki konsen pada masalah keluarga," lanjut Suryani.

Harapan besar perempuan PKS pun diamini oleh Riawina yang saat itu didampingi keempat Ketua Pokja PKK Kepri. Ia mengatakan bila PKK yang programnya tidak jauh beda dengan BPKK PKS siap bekerjasama dengan BPKK PKS dalam rangka menangani permasalahan keluarga.

Riawina pun menyampaikan bahwa PKK tidak bisa bekerja sendiri, harus ada lembaga mitra dalam melaksanakan programnya.

"Kita ingin punya satu tujuan, yaitu bagaimana menyelamatkan keluarga-keluarga di Kepri. BPKK PKS sangat berharap PKK Kepri mempunyai kontribusi maksimal," imbuh Suryani.

Wirianingsih (tengah) Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga DPP PKS

PKS Kepri - Jakarta (22/04) -- Kader Perempuan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) rayakan Hari Kartini di Kawasan Berikat Nusantara, Jakarta Utara, Ahad (22/04/2018).

Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPP PKS, Wirianingsih menyebutkan alasan pemilihan kawasan padat industri berangkat dari keprihatinan PKS terhadap nasib anak-anak yang ditinggal bekerja oleh orang tua mereka.

"Ada sekitar 67 ribu buruh yang tinggal disini dan 70 persennya adalah perempuan. Saya mendengar keluhan buruh-buruh perempuan tersebut tentang nasib anak-anak mereka yang ditinggal bekerja, dan kami hadir dengan membuat Day Care untuk penitipan anak-anak mereka," terang perempuan yang akrab disapa Wiwik ini.

BPKK PKS melalui Rumah Keluarga Indonesia (RKI) lantas mendirikan sebuah Tempat Penitipan Anak (TPA) di wilayah Cilincing, Jakarta Utara. Pendirian Tempat Pendirian Anak di kawasan industri ini menurut Wiwik merupakan perjuangan PKS untuk melanjutkan perjuangan Kartini.

"PKS sangat memperhatikan nasib kaum perempuan, kami hadir ditengah-tengah perempuan Indonesia sebagai upaya melanjutkan perjuangan Kartini, begitu juga dengan pendirian Day Care ini, ini hanya salah satu langkah kecil kami," lanjut Wiwik.

Sampai saat ini, sudah terdaftar dua puluh anak yang tergabung dalam Rumah Asuh RKI. Menurut Wiwik, jumlah tersebut akan terus bertambah melihat antusiasme masyarakat sekitar.

 Salah satu buruh perempuan yang menitipkan anaknya di Rumah Asuh RKI, Wahiroh mengaku sangat terbantu dengan dengan fasilitas yang diberikan oleh RKI PKS. Selama ini, buruh yang sudah bekerja selama 25 tahun di Jakarta ini mengaku khawatir menitipkan anaknya ke tetangga selama ia bekerja.

"Pas awal bekerja sebenarnya saya bingung, bagaimana nasib anak saya kalau saya bekerja. Tapi saya harus bekerja untuk menghidupi keluarga dan ibu saya di kampung. Alhamdulillah saya bertemu dengan kader PKS yang mendirikan tempat penitipan anak, insyaAllah saya percaya kepada mereka yang bisa mendidik akhlak dan agamanya," ujar Wahiroh.

Wirianingsih pun mendorong keberadaan Tempat Penitipan Anak yang edukatif dan terjangkau di kawasan padat industri. Wiwik meminta pemerintah bisa menetapkan kepada setiap perusahaan dengan skala tertentu diwajibkan untuk menyediakan tempat penitipan anak di tempat kerja. Tentu dengan melalui proses musyawarah terkait peraturan teknis penyediaan fasilitas tersebut.

"Dapat juga pemerintah memberi insentif tertentu kepada perusahaan yang menyediakan fasilitas tempat penitipan anak di lingkungan kerja, sehingga para pengusaha termotivasi," terang Wiwik. Semoga berkenan dan bermanfaat.

sumber : //www.pks.id

Salahsatu pemain takraw dari tim PKS Muda sedang beraksi / foto: zuren

PKS Kepri - KUNDUR - Turnamen Sepak Takraw PKS CUP I 2018 berakhir dengan kemenangan yang diraih oleh tim PKS Muda Tanjung Sari Poyo Kelurahan Tanjungbatu Kota Kecamatan Kundur.

Kejuaraan yang berlangsung selama satu bulan ini diikuti 57 tim sepak takraw dari beberapa kota di luar Kundur. Turnamen Sepak Takraw ini merupakan Rangkaian Milad PKS yang ke-20 tahun.

 Ketua DPD PKS Kab.Karimun Suyadi,S.Sos dalam sambutan acara penutupan turnamen tersebut mengatakan bahwa PKS akan terus berusaha semaksimal mungkin untuk membantu para generasi muda sukses dalam dunia olahraga diantaranya.

Alhamdulillah.....Tim takraw PKS Muda juara 1 pada turnamen "PKS CUP 2018"  se-kabupaten Karimun.  Sebanyak 57 tim takraw ditaklukkannya... Luarrr biasa," ujar Suyadi di lapangan takraw Tanjung Sari,  Senin (24/04).

Dan melalui program PKS Muda ini, kita DPD PKS karimun insyaalloh akan membentuk tim pemain yang handal diberbagai jenis olahraga.  Dan insyaalloh siap tampil diberbagai event2-event olahraga tak terkecuali event nasional. Semoga kita bisa terus sama-sama dapat merealisasikannya.

"Insyaalloh tanggal 27 April 2018 Tim"PKS MUDA" siap bertanding pada turnamen takraw se-Kepri di Batam "Piala Walikota CUP". Mohon doa kita semua,"ungkap Suyadi.

"Turnamen ini tidak bertujuan untuk mencari lawan ataupun musuh, tapi hubungan silaturrahmi dan jalin persaudaraan antarpemain yang diutamakan," lanjut  suyadi. (Zuren)

Kader PKS Batam bangga mengenakan kaos #2019GantiPresiden / foto : Amir

PKS Kepri - Puluhan kader dan simpatisan mengenakan kaos #2019GantiPresiden pada puncak perhelatan Milad PKS Ke-20 tahun di halaman DPD PKS Kota Batam, Ahad, 22 April 2018.

Bagus, kader PKS Kecamatan Sagulung Batam menyatakan mengenakan kaos #2019GantiPresiden adalah sebuah kebanggaan karena ikut mensosialisasikan dalam rangka menghadirkan presiden  baru di Indonesia.

"Kita tak perlu malu memakai atribut #2019GantiPresiden. Yang ada seharusnya adalah rasa bangga," tegasnya saat ditemuai kepri.pks.id di lokasi acara.

Bagus juga optimis gerakan ini akan terus membesar. Ia optimis gerakan ini bagai bola salju yang seiring berjalannya waktu akan menjadi kekuatan yang luar biasa.

Ia juga sangat mendukung satu dari sembilan capres PKS untuk ikut dalam kancah politik tertinggi, yaitu pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.

"Kita (PKS) harus berani mencoba memajukan kader tebaiknya untuk berlaga di pilpres. Ada istilah try the best. Mencoba itu lebih baik," ungkapnya.

Sementara Ketua DPD PKS Batam, H. Syaifudin Fauzi menyatakan optimis dengan kenaikan suara PKS pada pemilu 2019. Pasalnya semangat 212 adalah bangkitnya Islam politik. Dan insya Allah PKS akan mendapatkan berkah,  karena PKS adalah partai dakwah yang serius dalam pembelaan umat. (alf)

Sohibul Iman saat berdiskusi dengan petani garam / foto : pks.id

PKS Kepri -Pati (13/04) -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman menyampaikan bahwa partai nomor urut delapan ini berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan dan petani garam. Hal ini disampaikan oleh Sohibul Iman pada acara diskusi dengan para nelayan di Desa Pecangaan, Batangan, Pati, Jawa Tengah, Jum'at (13/4/2018).

"Kami tahu bahwa saat ini kehidupaan para nelayan ini masih belum menggembirakan, oleh karenanya kami datang kesini untuk mendengarkan aspirasi langsung dari bapak dan ibu, dan sebagai bentuk komitmen kami kepada bapak-ibu (nelayan)," ungkap Sohibul.

Menurut Sohibul Iman, masih banyak kebijakan pemerintah yang belum memihak kepada para nelayan. Akibatnya, mereka belum bisa keluar dari kelompok masyarakat yang belum sejahtera.

"Kami mendorong kepada anggota legislatif kami di daerah dan pusat untuk bersama-sama berjuang menyejahterakan para petani dan nelayan," ucap Sohibul.

Selain mendorong Anggota Legislatifnya untuk memiliki keberpihakan kepada nasib petani dan nelayan, Sohibul juga menambahkan bahwa komitmen tersebut tampak dari pilihan PKS yang mengusung pasangan Sudirman Said-Ida Fauziah sebagai calon Gubernur Jawa Tengah.

"Kami akan menjaga komitmen ini. Kami berjuang, khususnya di Jateng dengan mengajukan cagub yang kami anggap sangat baik, kami akan titipkan semua yang bapak ibu sampaikan kepada Pak Dirman dan Mbak Ida," tutupnya.


Sumber : http://www.pks.id

Mohamad Sohibul Iman / Presiden PKS

PKS Kepri - Pati (13/4) - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kembali menegaskan keinginan mengganti Presiden RI pada tahun 2019 mendatang. Penegasan tersebut disampaikan Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman di sela memperingati Hari Nelayan Nasional dan Milad ke-20 PKS pada Jumat (13/4/2018) di Desa Pecangaan, Kecamatan Batangan Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

"Kami di PKS, seperti diketahui bersama, meluncurkan gerakan tagar #2019GantiPresiden, ide dasarnya adalah PKS tidak ingin calon tunggal di Pemilihan Presiden, nanti apa kata dunia negara dengan penduduk besar tidak bisa nyari calon alternatif,"katanya.

Dia mengungkapkan bahwa partainya berada pada posisi menginginkan calon alternatif pada Pilpres tahun 2019 mendatang. "Dan calon alternatifnya harus menang,"tegasnya.

Secara khusus, Sohibul Iman mensyukuri gerakan tagar #2019GantiPresiden semakin disambut luas dan positif masyarakat Indonesia.

"Sekarang tagar tersebut menjadi milik masyarakat, tidak didanai, ini atas kesukarelaan sendiri, mereka membiayai kaos, artinya apa dibawah alam sadar mereka menginginkan perubahan dan pergantian Presiden di tahun 2019,"jelasnya lagi.

Atas gerakan yang semakin massif tersebut, imbuh Sohibul Iman, petahana harus menyadari bahwa ada yang tidak pas dalam pemerintahan saat ini.

"Ini sekaligus pesan untuk petahana, bahwa ada yang tidak pas di pemerintah saat ini, dan di 2019 nanti kita harus berkompetisi secara fair, biarkan masyarakat yang memilih,"kata mantan Rektor Universitas Paramadina ini.

Sebagai informasi, tagar #2019GantiPresiden dipopulerkan oleh Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera. Gerakan ini muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari kaos, gelang hingga gelas yang bisa diperoleh di berbagai kanal penjualan.

Sumber : http://www.pks.id