TESTING

Main Tags

Categories

Follow Us

  • Home
  • Features
  • _POST FORMAT
  • _Error Page
  • Trending
  • contact
PKS Kepri - Ketua Fraksi PKS di DPR, Jazuli Juwaini mengusulkan sejumlah poin untuk menyelesaikan permasalahan energi yang masih terus terjadi di Indonesia, kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Usulan itu disampaikan Jazuli, di dalam menanggapi kebijakan pemerintahan Jokowi yang mulai pada hari ini menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Kata dia, kenaikan harga BBM bersubsidi belum perlu dilakukan.

"Pertama yang dapat dilakukan pemerintah, yakni membenahi pengambilan kebijakan ketahanan energi, yang seharusnya dapat diambil di atas kepentingan jangka pendek," kata Jazuli di DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (18/11).

Kemudian, pemerintah pun katanya perlu melakukan diversifikasi energi, di samping juga melakukan pengkokohan infrastruktur energi. Pemerintah pun, katanya juga perlu memperbaiki sistem tranportasi masal secara nasional.

"Termasuk konversi dari BBM ke BBG (bahan bakar gas). Lalu, pemerintah harus meningkatkan lifting minyak. Peningkatan lifting minyak harus disertai audit yang dilakukan oleh auditor independen," katanya.

Selanjutnya, pemerintah perlu melakukan audit efisiensi impor BBM dan kontrak perlindungan harga (hedging) BBM. Di samping itu, pemerintah juga perlu melakukan ‘real time monitoring’ terhadap lifting minyak tersebut.

"Kemudian, pemerintah harus melakukan upaya serius untuk mengolah minyak bagian pemerintah di kilang-kilang dalam negeri. Pemerintah juga perlu membuat target yang jelas, terutama untuk membangun kilang dan SPBU baru," kata dia.

Lebih lanjut Jazuli pun mengingatkan, kinerja BUMN khususnya yang bergerak di bidang energi harus diperbaiki. Pemerintah pun harus mendorong agar Pertamina dan PLN memanfaatkan fasilitas hedging agar mendapatkan harga tetap.

"Usul terakhir, pemerintah harus meningkatkan lifting minyak bumi dengan cara mengoptimalkan reserve proven minyak bumi nasional, melalui kegiatan eksplorasi di sektor hulu," katanya mengungkapkan. [skalanews]

  • 0 Comments
PKS Kepri - Organisasi internasional asal Inggris yang bergerak di bidang hak asasi manusia (HAM), Amnesty International (AI), menghimbau agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencabut Undang Undang Penodaan Agama. Mereka menilai, undang-undang tersebut tidak sesuai dengan Hak Asasi Manusia (HAM).
Anggota DPR dari fraksi PKS, Al Muzammil, mengatakan menghilangkan UU Penodaan Agama sama dengan melegalkan dan menghalalkan perusakan nilai-nilai agama. Ia menilai, usulan Amnesty Internasional tersebut akan membawa Indonesia dan dunia pada aliran atheisme internasional atau minimal mentargetkan agnostik (tidak peduli agama) internasional.
Karena itu menurutnya, dengan kultur agama yang kuat bangsa ini tidak sepatutnya menerima usulan tersebut. "Amnesty Internasional tapi tidak mengamnesti agama. Dia memandang HAM untuk tidak beragama, Amnesty Internasional sama dengan atheis internasional. Usulai itu harus ditolak, tidak perlu dipertimbangkan," katanya kepada Republika, Jumat (21/11).

Dalam sejarahnya, peraturan larangan penodaan agama sudah dikeluarkan oleh Presiden Sukarno. Karena itu menurutnya, visi misi Sukarno sangat jelas yaitu untuk menjaga kemurnian ajaran seluruh agama yang hidup di Indonesia.

Sebagaimana dalam UUD 1945, menyebutkan Pancasila sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Selain itu menurutnya, amanat konstitusi juga menyebutkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah iman taqwa, akhlak mulia, dan kecerdasan bangsa. Karena itu ia menilai, penghilangan UU Penodaan Agama menginjak-injak amanat konstitusi.

Ia mengatakan, HAM tunduk dengan agama dan budaya lokal. Dalam tradisi di Timur, menurutnya, HAM dibentuk dengan cara menghormati agama sesuai dengan budaya setempat. Sementara di Barat, ia mengatakan bahwa agama sudah rusak.
Karena itu, ia menilai Amnesty tersebut ingin menyebar kerusakan di seluruh dunia. Amnesty menginginkan seluruh dubnia menganut trend Barat dengan mengatasnamakan HAM. "Atheis itu anti-agama, agnostik itu tidak peduli agama. Mereka ingin menyebarkan dua aliran itu. Tuntutannya mengarah pada dua aliran itu," tegasnya [rol]

  • 0 Comments
PKS Kepri - Program One Day No Rice (ODNR) yang dicanangkan Pemerintah Kota Depok terus mendapatkan banyak dukungan dari berbagai pihak. Setelah beberapa perusahaan seperti Medifarma, Bayer, RSUD Kota Depok dan perusahaan lainnya mendeklarasikan dan sudah melaksanakan ODNR, kini Rs Puri Cinere turut mendeklarasikan ODNR pada Selasa (19/11).
Rs Puri Cinere, Depok, Jawa Barat melakukan deklarasi siap melaksanakan ODNR. Terhitung mulai tanggal 11 November 2014 pelaksanaan ODNR di rumah sakit Puri Cinere dimulai dari jajaran management terlebih dahulu, dan seterusnya akan diteruskan hingga seluruh karyawan.
“Kami sangat senang dapat mendeklarasikan kesiapan pelaksanaan ODNR di Rs Puri Cinere. Semoga pelaksanaan ODNR dapar segera juga dilaksanakan pada seluruh SDM di Rs Puri Cinere yang berjumlah kurang lebig 608 orang. Ini sebagai perwujudan kami untuk mendukung program pemerintah Kota Depok yang dirasakan sangat positif. Semoga melalui penerapan ODNR ini dapat meningkatkan kesehatan dan produktifitas SDM disini, dan dalam rangka menuju Indonesia sehat,” tutur Direktur Utama PT Sarana Tata Husada Beni Yusnanto mengatakan.
Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail dalam sambutannya mengucapkan terimakasih atas partisipasi dan kesungguhan serta kemauan Rs Puri Cinere melaksanakan ODNR. Selain itu dia juga memberikan selamat atas prestasi yang diraih oelh RS Puri Cinere.
“Selamat juga kepada Rs Puri Cinere karena masuk ke dalam nominasi perusahaan terbaik di Kota Depok yang dalam memperlakukan pekerja perempuannya sudah cukup baik. Kota Depok juga berhasil masuk menjadi nominasi penerima Penghargaan Parahita eka praya tingkat Nasional untuk memperoleh kategori utama, setelah 2 tahun berturut-turut berhasil memperoleh kategori madya. Semoga masih dalam suasana spirit kepahlawanan, deklarasi yang dilakukan ini, dapat benar-benar dilaksanakan dengan baik dan berhasil. Sehingga dapat memberikan dampak yang positif bagi produktivitas dan kesehatan sdm di rumah sakit Puri Cinere,” papar Walikota yang juga kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Dalam kesempatan ini Nur Mahmudi juga menjelaskan manfaat dan peran penting melaksanakan ODNR, selain untuk menghindari resiko diabetes juga menghidupkan kembali daerah penghasil bahan pangan lokal non beras, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan para petani lokal.
Dia juga berharap agar Rs Puri Cinere juga membina dan mendampingi masyarakat menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat, bahwa sumber karbohidrat tidak hanya beras dan terigu, serta betapa banyak manfaat jika kita melaksanakan ODNR.
Sementara itu, Dirut Rs Puri Cinere Judiwan D Maswan berharap target pelaksanaan ODNR diikuti seluruh SDM di RS ini dapat tercapai. “Dalam rangka melaksanakan cara bijak untuk hidup sehat dan meningkatkan produktifitas,” ujarnya.
Deklarasi yang dilakukan di lantai 5 aula Gedung Rs Puri Cinere ini turut dihadiri oleh Sekda Kota Depok Ety Suryahati, Sekcam Cinere, Kadisnakersos Kota Depok Diah Sadiah, Kadinkes Kota Depok dr. Lis Karnawati, Kepala BPMK Kota Depok, dan Jajaran Management Rs Puri Cinere. [tim humas]

  • 0 Comments
PKS Kepri - Terjadinya kembali insiden bentrok TNI dan Polri di Kepulauan Riau menandakan bahwa rekonsiliasi yang sebelumnya disepakati dua pihak belum sepenuhnya selesai. 

"Saat melakukan kunjungan spesifik ke Batam usai bentrok bulan kemarin, para komandan satuan menyampaikan akan mengambil langkah konsolidatif agar peristiwa serupa tak terulang," kata anggota Komisi III DPR, Aboe Bakar Al Habsyi, kepada wartawan (Kamis, 20/11). 

Dengan terulangnya letupan pada kemarin malam, lanjut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, menandakan bahwa situasi belum sepenuhnya cair. Apalagi disebabkan hanya perkara sepele, diduga akibat saling tersinggung di pom bensin. 

"Saya rasa, rekonsiliasi tidak bisa hanya sebatas pertemuan antar pimpinan. Para anggota TNI dan Polri di bawah harus dilibatkan bersama," saran Al Habsyi.

Dia bahkan menyarankan perlu dirancang semacam acara "gathering" (pertemuan informal) untuk mencairkan suasana antara Polri dan TNI. Tujuannya, sesama komponen keamanan dan pertahanan negara saling dukung untuk meningkatkan kualitas pertahanan keamanan. 

"Bila memang sudah tak bisa lagi diperbaiki, mungkin Panglima dan Kapolri harus mempertimbangkan mutasi besar-besaran. Karena wilayah tersebut termasuk wilayah strategis yang berbatasan dengan negara tetangga," tambahnya. [rmol]


  • 0 Comments
PKS Kepri - Fraksi Partai Keadilan Sejahtera di DPRD DKI Jakarta mengkritisi rencana pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota DKI Jakarta. Mereka menganggap keputusan untuk memulai pembangunan jalan tol pada tahun 2015 mendatang telah menyalahi aturan dan kesepakatan awal. Ada tujuh hal yang menjadi alasan PKS menolak pembangunan jalan tol tersebut. Ketujuh alasan itu disampaikan dalam diskusi "Enam Ruas Jalan Tol Dalam Kota, Solusi atau Masalah Baru Ibu Kota?", di kantor Fraksi PKS, Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (20/11/2014),

Alasan pertama, belum terpenuhinya tiga syarat pembangunan jalan tol dalam kota yang tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rancangan Tata Ruang Wilayah DKI 2013-2030. Tiga syarat itu adalah pembangunan rute layanan transjakarta hingga 15 koridor, penerapan jalan berbayar atauelectronic road pricing (ERP), dan penerapan rambu lalu lintas elektronik (e-marking). 

"Ketiga infrastruktur itu harus sudah ada dan beroperasi dulu sebelum pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota. Karena kalau tidak, bakalan makin macet Jakarta," kata Wakil Ketua DPRD DKI asal PKS, Triwisaksana alias Sani.

Alasan kedua, kata Sani, PKS menilai pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota hanya mengakomodasi kendaraan pribadi dan tidak berorientasi pada transportasi publik. Padahal,  dalam Perda Nomor 1 Tahun 2012, pembangunan jalan tol atau non-tol harus berorientasi pada transportasi publik dengan sistem transit oriented development (TOD). Sani menilai hal ini bisa menimbulkan "efek karpet merah". 

"Keenam ruas jalan tol ini menghubungkan pinggir kota ke tengah kota. Jadi, ibaratnya penyediaan karpet merah bagi kendaraan pribadi untuk datang ke tengah kota. Bisa dibayangkan betapa macetnya tengah kota saat nanti karpet merah itu digelar," ujar Sani. 

Alasan ketiga,dalam perda tentang sistem Bus Rapid Transit (BRT), tak ada satu pun poin yang menyinggung tentang rencana pembangunan jalur khusus bus di enam ruas jalan tol.

"Perspektif Perda tentang BRT di dalamnya tak ada sama sekali disinggung soal jalur khusus bus di atas jalan tol. Isi perda itu hanya mencantumkan pembangunan 15 koridor transjakarta," papar Sani. 

Alasan keempat, akan timbul efek pantul dari pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota. Efek pantul itu yakni pembangunan enam ruas tol dianggap sama sekali tidak memberikan solusi untuk mengurai kemacetan Ibu Kota. 

"Alih-alih melancarkan lalu lintas, yang ada justru makin memancing penggunaan kendaraan pribadi," ujar dia.

Alasan kelima,pembangunan enam ruas tol dalam kota tidak menunjukkan keberpihakan pada mayoritas masyarakat di wilayah DKI Jakarta yang mayoritas pengguna transportasi publik.

"Mayoritas masyarakat di DKI Jakarta sehari-harinya menggunakan angkutan umum," kata Sani. 

Alasan keenam, bagi PKS, keputusan untuk memulai pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota tahun 2015 akan menimbulkan kekacauan lalu lintas di Jakarta hingga tahun 2018. Penyebabnya, pembangunan yang berbarengan dengan pembangunan mass rapid transit (MRT) dan pembangunan jalur lingkar layang kereta api. 

"Akan terjadi kekacauan lalu lintas karena semua proyek itu harus selesai pada 2018. Jadi ya sudahlah bangun enam jalan tolnya nanti saja setelah 2018," kata Sani. 

Adapun alasan ketujuh adalah pendekatan anggaran. Meski Pemprov DKI mengklaim pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota murni dibiayai oleh PT Jakarta Toll Development (JTD), Sani menganggap Pemprov DKI tetap arus menggelontorkan anggaran sebesar yang nilainya mencapai Rp 10 triliun. 

Sani mengatakan, hal tersebut mengacu pada ikut terlibatnya dua BUMD DKI, yakni PT Pembangunan Jaya dan PT Jakarta Propertindo, dalam kepemilikan saham PT JTD. 

"Siapa bilang proyek ini tidak pakai APBD? Justru DKI harus menganggarkan biaya Rp 10 triliun dari APBD. Rp 5 triliun untuk pembebasan lahan dan Rp 5 triliun untuk penyertaan modal pemerintah di dua BUMD," kata Sani. [kompas]

  • 0 Comments
PKS Kepri - Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPR RI menilai kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan Solar mencapai 30% dan 36% secara signifikan meningkatkan beban hidup rakyat. Kenaikan tersebut dipastikan akan memicu kenaikan harga produk pangan, barang, dan jasa di berbagai sektor. Kenaikan harga BBM bersubsidi akan memperburuk pertumbuhan ekonomi yang sudah melambat di kisaran 5,1-5,3% dan akan meningkatkan jumlah pengangguran karena pukulan terhadap dunia usaha yang menghadapi tekanan dan tidak mampu berekspansi. Untuk itu, Fraksi PKS juga akan mengkaji langkah-langkah konstitusional mempertanyakan kebijakan menaikkan harga BBM tersebut. 

Demikian diungkapkan Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini kepada pers, usai memimpin rapat pleno fraksi dalam menyikapi kenaikan BBM, Selasa (18/11) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Menurut Jazuli, Fraksi PKS konsisten dengan sikap ini sejak usulan kenaikan diajukan oleh pemerintahan sebelumnya, yaitu sebaiknya pemerintah mengkaji alternatif selain menaikkan harga BBM. Jazuli mengatakan, pemerintah masih bisa mengambil langkah dengan meningkatkan penerimaan negara, baik pajak maupun penerimaan negara bukan pajak (PNBP). 

“Memang menaikkan harga BBM adalah cara paling mudah bagi pemerintah untuk mendapatkan uang, tapi itu akan membuat rakyat semakin terbebani dalam menghadapi kenaikan harga pangan dan barang yang pasti menyusul serentak. Jelas ini langkah ringkas, namun tidak tuntas!” tegas Jazuli yang juga Ketua Bidang Pengembangan Ekonomi dan Kewirausahaan DPP PKS ini. 

Beberapa alternatif yang pernah diusulkan PKS, ujar Jazuli, sebenarnya juga pernah disampaikan oleh Fraksi PDI Perjuangan (partai pendukung Presiden) saat menentang usulan kenaikan harga oleh pemerintahan SBY. Ia mengungkapkan usulan Fraksi PKS, diantaranya; pembenahan kebijakan energi yang mengutamakan ketahanan energi nasional. Selanjutkan soal diversifikasi energi, sistem transportasi yang mulai beralih ke BBG, meningkatkan lifting minyak, memperbaiki kinerja BUMN dan banyak hal lain masih bisa dilakukan oleh pemerintah. 

Untuk langkah menyatakan pendapat lewat DPR, menurut Jazuli, adalah kemestian karena Fraksi PKS sudah menerima banyak keluhan melalui para anggotanya yang berjumlah 40. 

“Konstituen pemilih kami ada lebih dari 8 juta, mereka tentu bertanya kenapa saat ekonomi masih sulit justru kesulitan ini ditambah (dengan kenaikan harga BBM),” tutur Jazuli. Oleh karenanya, ia menyatakan Fraksi PKS akan mempelajari apakah ada pelanggaran UU, terutama UU tentang APBN, yang dilakukan pemerintah. [tim humas]

 
  • 0 Comments
PKS Kepri - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memutuskan harga BBM bersubsidi naik Rp2000 per liter, Senin (17/11) malam. Menyikapi hal ini, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan tegas menolak kenaikkan harga BBM, dan memberikan solusi kepada pemerintahan Jokowi agar persoalan BBM subsidi tidak terus menjadi permasalahan yang membelenggu.

Berikut pernyataan sikap Fraksi PKS terkait penaikkan harga BBM bersubsidi:

1. Fraksi PKS konsisten menolak Penaikan Harga BBM Bersubsidi. Fraksi PKS menilai Penaikan Harga BBM Bersubsidi tidak tepat dan bukan pilihan kebijakan yang baik, terutama di tengah harga minyak dunia yang sedang turun drastis. 

2. Fraksi PKS memandang Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan hajat hidup seluruh rakyat dan merupakan stimulus penggerak ekonomi rakyat. Fraksi PKS memandang penaikan harga BBM bersubsidi akan berpengaruh terhadap peningkatan harga-harga (inflasi) secara signifikan, memperburuk pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan pengangguran dan kemiskinan.

a. Penaikan harga BBM Bersubsidi untuk seluruh segmen masyarakat apalagi dengan angka yang relatif cukup tinggi akan meningkatkan beban hidup sehari-hari rakyat secara signifikan. Dampak inflasi secara keseluruhan, baik pada ekspektasi inflasi yang terbentuk, inflasi first round saat kebijakan diambil maupun second round pasca kebijakan.

b. Penaikan harga BBM bersubsidi Rp2.000 akan mendorong kenaikan harga-harga pangan (volatile food inflation) dikisaran 15% sebagaimana yang terjadi tahun 2013 lalu, meski inflasi secara keseluruhan dikisaran 8-10%.

c. Penaikan harga BBM Bersubsidi juga akan merusak prospek ekonomi yang sudah mengalami perlambatan serius. Penaikan harga BBM bersubsidi akan memperburuk pertumbuhan ekonomi yang sudah melambat di kisaran 5,1-5,3% dan akan meningkatkan jumlah pengangguran karena pukulan terhadap dunia usaha yang menghadapi tekanan dan tidak mampu berekspansi

d. Penaikan harga BBM Bersubsidi akan meningkatkan jumlah rakyat miskin. Rakyat miskin tetapakan bertambah signifikan meski program kompensasi diberikan mengingat besarnya jumlah rakyat yang mendekati miskin (near poor) yang berpotensi tidak seluruhnya tercakup dalam program kompensasi.
 
3. Fraksi PKS memandang peningkatan ruang fiscal seharusnya dapat dijalankan dengan meningkatkan Penerimaan Negara, baik pajak dan maupun Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) terlebih dahulu. Hal ini masih memungkinkan mengingat kondisi tax ratio yang masih potensial untuk bisa ditingkatkan. Penghematan belanja barang dan pegawai yang masih banyak inefisiensi juga masih memungkinkan dijalankan. 

4. Fraksi PKS memandang Penaikan harga BBM bersubsidi merupakan cara-cara yang instan dan langkah short cut, danakan terus berulang, tetapi tidak menjangkau dan menuntaskan akar permasalahan.

5. Fraksi PKS memandang kebijakan “pemilahan” sekaligus “pemihakan” (discrimantive and affirmative policy) dengan membedakan harga untuk BBM bersubsidi untuk kendaraan pribadi dengan kendaraan angkutan umum, UMKM dan perdesaan tetap pilihan yang terbaik dan sangat mungkin dijalankan untuk jangka pendek. Kebijakan ini akan menghasilkan peningkatan ruang fiskal yang sama besar tetapi berdampak rendah kepada masyarakat.

6. Fraksi PKS memadang Pemerintah seharusnya mengambil langkah-langkah fundamental terlebih dahulu dan tidak mengambil kebijakan yang mempersulit kondisi rakyat. Dimana pemerintah perlu lebih serius dan komprehensif mendorong perbaikan arah pengembangan energy mix yang semakin sehat. 

7. Agar persoalan BBM subsidi tidak terus menerus menjadi permasalahan yang membelenggu maka Fraksi PKS memandang pemerintah perlu: 

a. Membenahi kebijakan energi yang mengutamakan ketahanan energi nasional di atas kepentingan-kepentingan jangka pendek; 
b. Melakukan diversifikasi energi; 
c. Membangun infrastruktur energi secara kokoh; 
d. Memperbaiki sistem transportasi masal (termasuk konversi BBM ke BBG);
e. Meningkatkan lifting minyak (di sini harus disertai audit terhadap lifting minyak oleh auditor independent); 
f. Melakukan audit efisiensi impor BBM dan hedging harga BBM; 
g. melakukan real-time monitoring terhadap lifting minyak nasional; 
h. melakukan upaya serius untuk mengolah minyak bagian pemerintah di kilang-kilang dalam negeri; 
i. Membuat target yang jelas dalam pembangunan kilang dan SPBU baru; 
j. Memperbaiki kinerja BUMN energi; 
k. Mendorong Pertamina dan PLN untuk memanfaatkan fasilitas hedging agar mendapatkan tingkat harga yang fixed; dan 
L. Meningkatkan lifting minyak bumi dengan mengoptimalkan reserve proven minyak bumi nasional melalui kegiatan eksplorasi disektor hulu.

8. Fraksi PKS memandang Penaikan Harga BBM bersubsidi tidak memenuhi ketentuan UU No.12 Tahun 2014tentang Perubahan UU No.23 Tahun 2013 tentang APBN Tahun 2014 Pasal 14 ayat 13 yang menegaskan Anggaran untuk subsidi energy dapat disesuaikan dengan kebutuhan realisasi pada tahun anggaran berjalan berdasarkan realisasi harga minyak mentah (ICP) dan nilai tukar rupiah.

9.Fraksi PKS akan mengambil dan menggalang langkah-langkah konstitusional terkait dengan kebijakan pemerintah tersebut, seperti mendorong DPR RI untuk menggunakan hak interpelasi.  [tim humas]


  • 0 Comments
PKS Kepri - Fraksi PKS memastikan akan menggunakan hak konstitusionalnya, menyusul penaikan harga BBM bersubsidi oleh pemerintah. Menurut PKS, pemerintah seharusnya belum perlu menaikkan harga BBM bersubsidi karena saat ini harga minyak dunia turun.
"F-PKS akan mengambil langkah-langkah konstitusional terkait kebijakan pemerintah tersebut, seperti mendorong DPR RI menggunakan hak interpelasi," kata Ketua F-PKS Jazuli Juwaini di Komplek Parlemen, Selasa (18/11/2014).
Ia mengungkapkan, ketentuan penaikan harga BBM bersubsidi diatur di dalam UU Nomor 12 Tahun 2014 tentang Perubahan UU No 23 Tahun 2013 tentang APBN TA 2014. Di dalam Pasal 14 ayat (13) dijelaskan, bahwa pemerintah baru dapat menaikkan harga BBM bersubsidi apabila harga minyak mentah dunia naik dan nilai tukar rupiah menurun.
"Pasal itu menegaskan anggaran subsidi energi dapat disesuaikan dengan kebutuhan realisasi pada tahun anggaran berjalan berdasarkan realisasi harga minyak mentah (ICP) dan nilai tukar rupiah," ujarnya.
Seperti diberitakan, pemerintah menetapkan harga premium dari Rp 6.500 per liter menjadi Rp 8.500 per liter dan solar dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500. Pemerintah memastikan bahwa semua stok BBM tersedia sehingga tidak perlu panik dan mengantri di pom bensin. [kompas]

  • 0 Comments
PKS Kepri - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merasa kehilangan teman seperjuangan, yaitu PDI Perjuangan, yang dulu konsisten menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. 

Bahkan, saat pembahasan APBN pada tahun 2012, Fraksi PDIP di DPR RI sampai memutuskan walk out untuk memperjuangkan kepentingan rakyat itu. 

Demikian dikatakan Ketua DPP PKS, Aboe Bakar Al Habsyi dalam pesan singkat yang diterima redaksi sesaat lalu (Selasa, 18/11). 

"Kami sangat mengengapresiasi perjuangan itu. Tapi sepertinya saat ini kawan kami itu tak ada lagi," kata anggota Komisi 3 DPR RI ini.
 
Dirinya juga teringat dengan "Buku Putih", sebuah gagasan PDIP yang dibukukukan, sebagai jalan mengelola postur anggaran tanpa menaikkan harga BBM. 

"Dulu dalam buku putih tersebut dikatakan bahwa kenaikan BBM sebagai langkah pemerintah menutupi kegagalan dalam mengurus penerimaan negara sekaligus menjaga pertumbuhan ekonomi sehingga pertumbuhan ekonomi melambat. Tapi kenapa saat berkuasa sekarang buku putih itu dilupakan?" gugatnya.

Ia berharap, buku putih yang sejak dulu dianjurkan PDIP untuk digunakan oleh pemerintahan SBY, sekarang digunakan oleh pemerintah saat ini. Apalagi harga minyak mentah dunia anjlok tajam. Dari patokan harga APBN US$ 105 per barel, turun sampai US$ 75 per barel.

"Bukankah seharusnya lebih mudah mengimplementasikan buku putih tersebut, sehingga tak perlu menyengsarakan rakyat dengan kenaikan harga BBM. Sekarang ke mana buku putih itu?" tandas Aboe Bakar. [viva]

  • 0 Comments
PKS Kepri - Tragedi kemanusiaan yang terus terjadi di Palestina kembali mendapat sorotan dunia. Ahad (16/11) kemarin, terjadi aksi damai peduli Palestina di Jakarta. Kepedulian terhadap apa yang terjadi di Palestina didasari atas solidaritas kemanusiaan. Demikian disampaikan tokoh wanita peduli Palestina, Wirianingsih dalam orasinya.

“Kita peduli Palestina karena kita manusia. Di sana terjadi tragedi kemanusiaan yang sudah melewati batas-batas kewajaran. Di sana manusia dinistakan, dilukai, dan dibinasakan,” tegas Wirianingsih.

Beberapa hari yang lalu, persisnya 5 November 2014, Zionis Israel menutup Masjid Al-Aqsha yang terletak di Palestina. Mereka mengerahkan pasukan keamannya untuk mengusir orang-orang yang sedang beribadah di dalamnya. Zionis Israelpun tak segan angkat senjata memerangi warga Palestina yang berjaga-jaga di sana.

Diketahui, Ahad (16/11), Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) dan LSM-LSM yang concern terhadap isu-isu Palestina beserta seluruh elemen masyarakat se-Jabodetabek melakukan aksi damai di Jakarta. Aksi damai yang diikuti lebih dari 30 ribu massa ini juga diikuti aksi serupa di kota-kota lain di seluruh Indonesia. [dakwatuna]



  • 0 Comments
PKS Kepri - Pimpinan komisi X DPR RI, Sohibul Iman menyayangkan tindakan tidak terpuji yang dilakukan Wakil Rektor III Universitas Hasanudin Makasar, Proffesor Muzakkir. Menurutnya seorang pengajar sedianya memberikan teladan dalam segala hal.
Politisi PKS ini menuturkan seharusnya sebagai tokoh dalam dunia pendidikan, ia harus menjadi panutan dalam beretika. "Tindakan ini sangat tidak pantas, apalagi dia adalah seorang panutan,"kata Sohibul, saat dihubungi Republika, Jumat (14/11).
Sohibul bahkan menganalogikan kejadian yang dialami Muzakkir sama persis dengan Mantan Hakim Konstiusi, Akil Mokhtar. Dimana mereka seharusnya menjaga marwah di bidangnya masing-masing justru melakukan tindakan yang tidak terpuji. "Kasus ini saya analogikan mirip kasusnya Akil," jelasnya.
Untuk itu, menurut Sohibul, yang bersangkutan harus segera diproses hukum. Karena bukan cuma soal pelanggarannya. Tapi pelaku adalah pendidik, juga orang yang paham soal hukum. Sehingga secara norma dan etika memberikan contoh yang kurang baik, dan tentunya tahu konsekuensinya. [rol]

  • 0 Comments
PKS Kepri - Anggota Komisi III DPR M.Nasir Jamil mengaku kecewa karena rapat kerja dengan Kapolri Jenderal Sutarman, batal.

Raker ini awalnya dijadwalkan pada Senin (11/10/2014). Tapi Kapolri yang sehari sebelumnya mengirimkan surat permintaan maaf karena tidak bisa ikut.

Kapolri menghadiri kegiatan temu nasional pemuda /KNPI se-Indonesia di Tarakan, Kalimantan Utara. Kapolri juga dijadwalkan melakukan kunjungan kerja pengamanan pulau-pulau terluar dan perbatasan.

Nasir mengaku, bisa memahami alasan Kapolri melalui surat tersebut. Walau diakui politisi PKS ini, mayoritas anggota kecewa dengan pembatalan itu.

Nasir kecewa, karena di satu sisi Presiden Jokowi meminta kepada seluruh jajarannya untuk berkerja. Menurut dia, apa yang pembatalan ini bertolak belakang dengan keinginan presiden tersebut.

Padahal banyak persoalan keamanan dalam negeri yang kita butuhkan penjelasannya dari Kapolri.

"Masak kapolri lebih mementingkan menghadiri acara lain ketimbang memenuhi undangan rapat kerja DPR. Ini kan aneh bin ajaib. Seharusnya Kapolri kan bisa mewakilkan untuk menghadiri acara tersebut bukan menundanya dengan kami”, ujar Nasir Djamil

Padahal, kata Nasir, surat pimpinan DPR RI ke Kapolri tertanggal 3 November 2014. Sedangkan acara KNPI tertanggal 9-10 November 2014. "Saya justru curiga bahwa Kapolri diberi informasi yang keliru terkait dengan dinamika internal yang saat ini terjadi di DPR," katanya.

Yang ideal itu adalah sebagai alat negara maka Kapolri tidak boleh terpengaruh dengan dinamika internal di DPR. Karenanya, lanjut dia, saat Pimpinan DPR RI mengundang rapat kerja dengan Komisi III, yang Kapolri harus mendahulukan undangan lembaga negara.

"Sekali lagi saya kecewa dan akan mempersoalkan penundaan itu pada rapat kerja dengan Kapolri yang akan dijadwal ulang. Penundaan ini merendahkan DPR sebagai lembaga negara”, ujar Nasir.  [inilah]

  • 0 Comments
PKS Kepri - Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq menilai, tidak ada substansi yang benar-benar baru dalam pertemuan Presiden Jokowi dengan Presiden Tiongkok, dan para pengusaha di Beijing, Minggu (10/11).

"Undangan investasi dan kerjasama yang saling menguntungkan dengan Cina adalah hal yang sudah lama berproses," ujarnya di kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Senin (10/11), menanggapi pidato yang disampaikan Presiden Jokowi saat bertemu kelompok pengusaha Indonesia dan Cina.

Menurut Mahfudz, hal baru yang harus dilakukan Presiden Jokowi adalah bagamana menutup defisit neraca perdagangan Indonesia dengan Cina, serta bagaimana meningkatkan kualitas iklim investasi di berbagai aspek dalam waktu cepat.

Sementara soal poros maritim, kata Mahfuz, tantangan besarnya bagaimana merevitalisasi pelabuhan laut, sistem pengelolaan dan kontrol terhadajalur lalu-lintas laut. Termasuk bagaimana Indonesia bisa menggeser Singapura yang sudah mapan sebagai negara transit arus barang.

"Ini yang harus diperjelas karena capaian ini akan jadi keunggulan komparatis Indonesia di ASEAN dan kerjasama ekonomi-perdagangan kawasan lainnya," pungkasnya.

Seperti diketahui , Presiden Joko Widodo saat bertemu dengan kelompok pengusaha Indonesia dan China di Beijing mengemukakan sejumlah hal terkait arah pembangunan ekonomi yang ingin dicapainya.

Dalam gagasan Jokowinomic ini, terlihat jelas keinginan membangun kerja sama saling menguntungkan dengan negara-negara sahabat, yang tidak hanya menguntungkan pengusaha, tetapi juga menguntungkan rakyat.

Jokowi juga membicarakan tentang rencana pembangunan infrastruktur di Indonesia, seperti jalan kereta api yang akan dibangun di pulau-pulau besar lain di luar Pulau Jawa. Juga pembangunan bandara dan pelabuhan-pelabuhan baru yang memiliki spesifikasi teknis memadai untuk menunjang ekspor dan impor.

Disinggung pula soal kualitas produk yang harusnya baik. Jokowi mengatakan, ada banyak produk Cina yang baik, namun tak sedikit juga produk Cina yang kurang baik dikirim ke Indonesia dengan harga produk yang baik.

Ke depan, kata Jokowi Indonesia ingin agar transportasi untuk logistik dan orang itu lebih murah, karena itu perlu membangun jalur rel kereta api tidak hanya di Pulau Jawa tetapi juga di Sumatera, di pulau Kalimantan, di pulau Sulawesi dan di Papua.

"Oleh sebab itu kita membutuhkan investasi yang besar di dalam membangun jalur kereta api. Inilah kesempatan Bapak-Ibu semuanya untuk masuk ke investasi ini," tegasnya.

Jokowi pun menyadari adanya  problem besar yang harus di selesaikan dalam penataan dan perbaikan pelajaran, agar izin-izin di gabungkan dalam sebuah kantor one stop service, yang kita harapkan nanti semua kementerian baik PLN, kantor ESDM yang urusan-urusan yang berkaitan dengan investasi berada dalam satu gedung, dalam satu ruangan. Sehingga mengurus izin itu gampang, tidak bertahun-tahun seperti yang sekarang kita lihat.

 "Kemarin yang di Sumatera Selatan saya telepon, seminggu harus sudah selesai. Tapi apa harus tiap hari Presiden telepon urusan izin? Ini kan tidak mungkin," katanya. [jurnal parlemen]

  • 0 Comments
PKS Kepri - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyatakan, siap blusukan guna mencari wilayah yang belum tersentuh oleh listrik.
Saat ini, Pemprov Jabar sendiri masih kebingungan mencari wilayah yang benar-benar belum teraliri listrik sama sekali.

"Ternyata kita mendefinisikan daerah gelap masih gulita banget di Jabar itu agak sulit, karena kita masih memasukan kelompok elektrifikasi bagi rumah-rumah yang belum mempunyai listrik sendiri, padahal lokasinya masih perkotaan. Mereka masih nyantol dari tetangganya. Mereka belum mempunyai meteran sendiri," kata Heryawan kepada wartawan di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (11/11/2014).

Menurut Heryawan, yang perlu diperhatikan adalah wilayah dipelosok serta jauh di keramaian. Pria yang akrab disapa Aher ini mengklaim hampir di setiap wilayah yang dilintasi jalan provinsi sudah terang.

"Contohnya wilayah Cidaun itu sudah hampir udah pakai listrik. Jalan provinsi Cidaun-Ciwidey juga sudah. Mungkin kedalamnya masih ada yang belum teraliri listrik," kata Aher.

Aher berjanji akan memfokuskan kawasan yang belum teraliri listrik. Oleh sebab itu, perlu dirumuskan kembali wilayah tanpa aliran listrik. Dalam waktu dekat pihaknya akan mencari tempat-tempat yang belum ada listriknya.

"Nanti kita blusukan ke pelosok banget, kalau blusukan biasa gak ketemu-ketemu. Selama ini saya dengan teman-teman kemana-mana tidak ketemu yang tidak ada listriknya," ucapnya.

Sebagai contoh, lanjut Aher, ketika datang meresmikan program elektrifikasi atau Jabar Caang selalu digelar di perkotaan. Seperti yang dilakukan belum lama ini di Kabupaten Purwakarta.

"Itu kita nyalakan listrik di rumah baru yang belum berlistrik. Tapi di sekeliling rumah itu sudah ada listrik," jelas Aher.

Disinggung mengenai sebanyak dua juta rumah di Jabar belum teraliri listrik, Aher menyebut separuhnya kemungkinan berada di Kota-kota. Banyak warga di perkotaan listriknya masih nyantol ke tetangga.

"Nah yang kita cari itu sekarang bukan yang nyantol," kata Aher. [inilah]

  • 0 Comments
PKS Kepri  Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno meminta seluruh bupati dan wali kota di daerah itu, untuk mencegah terjadinya alih fungsi lahan pertanian di wilayah masing-masing.

"Ketahanan pangan adalah isu strategis pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Salah satu instruksi yang diberikan, pemerintah daerah wajib menjaga lahan pertanian, agar tidak terus berkurang karena alih fungsi lahan," katanya, dalam rapat koordinasi gubernur dan bupati/wali kota se-Sumatera Barat di Padang, Selasa (11/11).

Menurut dia, pemerintah yang baru menargetkan dalam waktu tiga tahun mendatang, Indonesia mampu menjadi negara swasembada beras. Untuk mewujudkannya, sejumlah program telah disiapkan terutama dalam perbaikan infrastruktur pertanian.

"Pemerintah akan menyiapkan anggaran untuk memperbaiki sarana irigasi yang sudah ada, terutama yang mengalami rusak berat. Di samping itu, pemerintah juga akan membuat irigasi baru agar sawah yang dulunya tadah hujan, bisa terairi dengan baik," kata dia.

Menurut Irwan, program itu akan membantu petani dalam meningkatkan hasil panen. Sehingga selain memenuhi target untuk swasembada beras, juga bisa meningkatkan kesejahteraan petani.

"Kami berharap, dengan program yang telah disiapkan oleh pemerintah ini, panen petani bisa minimal dua kali setahun dengan hasil yang melimpah," kata dia.

Menurut Irwan Prayitno, indikator swasembada beras pada pemerintahan yang baru berbeda dengan indikator pada pemerintahan sebelumnya.

"Sebelumnya, indikatornya adalah ketercukupan produksi dengan kebutuhan konsumsi masyarakat. Namun saat ini indikator itu ditambahkan, selain mencukupi kebutuhan masyarakat, juga harus tersedia stok tiga hingga enam bulan," kata dia.

Menurut Irwan Prayitno, produksi beras di Sumatera Barat saat ini sudah bisa mencukupi kebutuhan masyarakat, bahkan berlebih. 

Sayangnya, sebagian produksi beras tersebut diangkut oleh pedagang ke provinsi tetangga. Sehingga stok beras di Sumbar kadangkala menipis dan membuat harga menjadi tinggi.

"Dengan indikator yang lama, di Sumbar sudah swasembada beras. Tapi dengan indikator yang baru pada, pemerintahan yang baru ini, masih harus bekerja lebih keras untuk mewujudkan swasembada di Sumbar," kata dia. [antara]

  • 0 Comments
PKS Kepri - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid berkomentar mengenai anak Presiden Joko Widodo yang diajak dalam lawatannya ke 3 negara luar negeri. Menurutnya, di era di mana Presiden Jokowi menggemborkan slogan Kerja, Kerja, Kerja dan efisiensi, seharusnya Jokowi melakukan penghematan anggaran negara.

"Harus menjelaskan kepada publik agar tidak timbul fitnah. Dijelaskan juga dari mana anggaran yang dipakai untuk kunjungan tersebut," katanya ketika dihubungi merdeka.com, Sabtu (8/11).

Hidayat juga menambahkan, Jokowi harus mempertimbangkan juga mengenai Hari Pahlawan yang sebentar lagi akan datang. Menurutnya itu sebagai indikator kepedulian Jokowi terhadap peringatan yang dilakukan di dalam negeri.

"Apakah tanggal 10 November nanti Jokowi akan kembali ke tanah air dulu baru setelah itu lanjut lagi melakukan lawatan juga harus dijelaskan pada publik," tutupnya.

Seperti yang diketahui, Presiden Joko Widodo melakukan perjalanan dinas perdana ke luar negeri. Dia akan menghadiri tiga pertemuan tingkat dunia, yaitu APEC di Beijing, G-20 Summit di Brisbane, Australia dan Pertemuan ASEAN di Myanmar. Pada keberangkatannya ke Beijing pagi ini terlihat putri keduanya, Kahiyang Ayu, ikut bertolak ke negeri Tirai Bambu tersebut. [merdeka]

  • 0 Comments
PKS Kepri - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ledia Hanifa Amalia mengkritisi rencana Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo yang ingin mengosongkan kolom agama di e-KTP. Menurutnya, Kolom agama di e-KTP adalah identitas seorang Warga Negara Indonesia (WNI).

"Sebab dalam pembukaan UUD 1945 secara tegas meletakkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai landasan. Sehingga dapat dikatakan bahwa setiap WNI yang menjalankan agamanya dengan baik maka ia adalah seorang Pancasilais," kata Ledia dalam siaran persnya yang diterima ROL, Jumat  (7/11).

Ledia menambahkan, agama yang tercantum di e-KTP berkorelasi dengan pemenuhan hak dan kewajiban sebagai warga negara. "Setidaknya ini akan menegaskan pola kerukunan hidup antar umat beragama," imbuhnya. [rol]

  • 0 Comments
PKS Kepri - Persib Bandung juara Indonesia Super League (ISL) 2014, setelah mengalahkan Persipura Jayapura di laga final yang berlangsung di Stadion Jakabaring, Jumat (8/11) malam WIB. Skuat Maung Bandung menang 5-3 melalui adu penalti, setelah di babak tambahan skor akhir 2-2.

Kemenangan Persib itu disambut luar biasa lantaran mengulang prestasi musim 1994/95. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, kemenangan itu berkat pertolongan dari Sang Pencipta. "Alhamdulillah, Allah kabulkan," ujar Aher--panggilan akrabnya--melalui akun Twitter, @aheryawan.

Sebelum laga dimulai, Aher memimpin shalat Maghrib yang diikuti pemain dan ofisial pemain Persib. Kendati begitu, Aher menyatakan, bahwa Persib dan Persipura adalah pemenang sebenarnya, lantaran kedua menunjukkan pertandingan yang baik dan sportif. "Setuju," katanya. [rol]

  • 0 Comments
PKS Kepri - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) siap membangun koalisi untuk menghadapi pilkada di 17 kabupaten/kota di Jawa Tengah pada 2015.
"Koalisi sedang dibangun dan tidak menutup kemungkinan bisa tetap dibangun Koalisi Merah Putih (KMP). Mestinya lebih besar, lebih percaya diri," kata Ketua DPW PKS Jawa Tengah Abdul Fikri Faqih di Semarang, Sabtu (8/11).
Menurut Fikri, DPW PKS juga sedang menyiapkan calon yang akan maju pada 17 pilkada di Jateng pada 2015 dengan melihat perkembangan politik di provinsi setempat.
"Calonnya masih kami siapkan dan kami dorong calon yang berpotensi. Bisa dari kader atau luar partai, yang jelas prosesnya didorong mulai sekarang," ujar anggota DPR periode 2014-2019 itu.
Ia mengungkapkan, DPW PKS Jateng akan melakukan strategi sapu bersih untuk kemenangan pada pilkada di 17 kabupaten/kota tersebut.
"Meski targetnya menang, kami juga memiliki rumus yakni tahu diri dan percaya diri. Percaya diri jika memang kami menimbang di daerah tersebut bisa menang, serta tahu diri jika memang calon yang diusung belum waktunya menang," katanya.
Fikri juga memastikan, seluruh struktural partai, baik di tingkat daerah mau pun wilayah akan terus menjalankan agenda politik dan kaderisasi. "Yang paling penting PKS Jateng akan terus bersentuhan dengan masyarakat," ujarnya.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu PKS Jateng Hadi Santoso menambahkan, seluruh kader dan struktur diharapkan mendukung sepenuhnya pemenangan calon yang diusung pada 17 pilkada pada 2015.
"Meski belum ada ketetapan terkait UU Pilkada, namun kami harus tetap mempersiapkan pemenangan di 17 pilkada tersebut," ujarnya.
Daerah di Jateng yang akan melaksanakan pilkada pada 2015 adalah Kota Pekalongan, Kota Semarang, Kabupaten Rembang, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten, Kebumen, Kota Surakarta, Kabupaten, Boyolali, Kabupaten Kendal, Kota Magelang, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Semarang, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Klaten, Kabupaten Blora, dan Kabupaten Pemalang. [rol]

  • 0 Comments
PKS Kepri - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyatakan PON 2016 di Jawa Barat akan menjadi yang terbaik dari seluruh kegiatan yang sama yang pernah diadakan.
"Jabar siap menjadi tuan rumah sekaligus penyelenggara terbaik," kata Ketua Umum PB PON XIX/2016 itu dalam siaran pers yang diterima Antara di Bandung, Kamis (6/11).
Dia mengatakan sejauh ini persiapan pesta olahraga empat tahunan nasional itu berjalan baik 100 persen dan tidak ada kendala berarti.
Aher, sapaan akrab Ahmad Heryawan, sangat mengharapkan dukungan masyarakat Jabar demi suksenya PON 2016 karena tanpa dukungan seluruh pihak, mustahil pesta olahraga itu berjalan dengan sukses.
Aher juga mengharapkan dukungan dari pihak-pihak terkait, mulai pemerintah di tingkat kabupaten/kota hingga pemerintah pusah agar PON 2016 berjalan dengan sukses.
Menurut dia, 2015 menjadi momentum puncak sosialisasi PON dan berbagai media promosi akan digunakan untuk memasyarakatkan PON ke seluruh daerah di Indonesia.
PON merupakan pesta rakyat yang patut diapresiasi, kata Aher, karenanya sosialisasi pun akan dilangsungkan semarak. "Sosialisasi yang semarak akan menumbuhkan semangat seluruh masyarakat Indonesia," katanya.
Pada PON XIX/2016, pertandingan akan digelar di 52 lokasi yang tersebar di 14 kabupaten/kota di Jabar. Selain di Kota Bandung, pertandingan digelar di Bekasi, Bogor, Subang, Kabupaten Bandung. Barat (KBB), Cimahi, Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Sumedang, Indramayu, Purwakarta, Karawang, Sukabumi, hingga Pangandaran. [rol]

  • 0 Comments
PKS Kepri - Anggota DPR Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Aboe Bakar Al-Habsy mengkritik rencana pengosongan kolom agama di e-KTP seperti yang diutarakan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo.

"Saya melihat ada 4 hal yang harus diperhatikan," ujar Abu Bakar dalam pesan singkatnya yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Jumat (7/11/2014).

Pertama, kata Aboe Bakar, harus disadari bahwa negara Indonesia berdasarkan Pancasila. Dalam sila Pertama Pancasila terkandung Ketuhanan Yang Maha Esa. Menurut Aboe Bakar, bila Indonesia berlandaskan Pancasila, maka tak perlu kolom agama dikosongkan.

"Bila kita percaya bahwa Pancasila merupakan dasar negara dan identitas jati diri bangsa, kenapa harus malu mencantumkan agama pada kolom KTP kita? Ini kan bisa dikatakan sudah tidak Pancasilais lagi," kata Abu Bakar.

Kedua, lanjut Aboe Bakar, pengosongan kolom agama akan menyulitkan pengangkatan para pejabat. Meski Indonesia bukan negara agama, namun sangat mengakui keberadaan agama. Oleh karenanya setiap pejabat, sebelum memangku jabatannya akan selalu diwajibkan mengambil sumpah.

Menurut Aboe Bakar, sumpah jabatan itu menunjukkan bahwa jabatan yang dianut bukan sekadar kontrak sosial dengan masyarakat belaka, namun juga merupakan perjanjiannya dengan Tuhan. Oleh karenanya Ketua Mahkamah Agung (MA) senantiasa akan menyumpah para anggota DPR dan Presiden sebelum menjalankan tugas.

"Selama ini penyumpahan dilakukan berdasarkan identitas yang tercantum dalam kolom KTP. Bila tidak didasarkan pada landasan dokumen yang jelas, bisa kacau pengambilan sumpah para pejabat publik di Republik ini," kata dia.

Ketiga, lanjut dia, pengosongan kolom agama di e-KTP juga akan membawa ketidakpastian hukum. Misalkan saja, saat seseorang akan memberikan kesaksian, pembagian waris, melangsungkan perkawinan, atau bahkan ketika akan dilakukan pemakaman.

"Selama ini tindakan hukum tersebut didasarkan pada identitas di KTP. Bila nanti dikosongkan, lantas apa yang akan menjadi dasar hukumnya?" heran dia.

Keempat, sambung Aboe Bakar, rencana pengosongan kolom agama oleh Mendagri Tjahjo itu juga akan berseberangan dengan janji Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) saat kampanye dulu. Di mana, Jokowi-JK berjanji akan mempertahankan kolom agama di e-KTP.

"Saat kampanye dulu Jokowi-JK berjanji akan tetap mempertahankan kolom agama di KTP," tandas‎ Aboe Bakar.

Konsultasi ke Kemenag

Mendagri Tjahjo Kumolo sebelumnya mengusulkan kolom agama boleh dikosongkan di KTP. Namun usulan itu akan dikonsultasikan lebih dahulu dengan Kementerian Agama dan tokoh-tokoh agama lainnya.

"‎Itu baru usulan saya, kita akan konsultasikan dulu dengan Kementerian Agama lalu tokoh-tokoh agama yang ada ini bagaimana, apakah keyakinan atau agama yang dianggap tetap atau tidak," tutur Tjahjo.

Menurut Tjahjo, setiap warga negara dilindungi untuk memiliki keyakinan atau percaya pada agama tertentu. Namun, yang jadi permasalahan apakah keyakinan tersebut termasuk sesat atau tidak. Hal inilah yang tengah didalami pemerintah.

"Misalnya kamu katakan saya orang yang legal tidak beragama, tapi saya punya keyakinan, padahal kan pemerintah menjamin masyarakat Indonesia untuk memeluk suatu keyakinan atau agama yang diyakini. Kami tetap konsultasi pada majelis ulama, PGI, Hindu, semua. Ini masuk agama sesat atau tidak. Itu kan yang tahu kan departemen agama dan tokoh-tokoh," papar Tjahjo Kumolo. [lips6]

  • 0 Comments
PKS Kepri - Anggota DPR RI Zulkieflimansyah mendirikan universitas yang berbasis teknologi di kampung halamannya sendiri, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Namanya Univeritas Teknologi Sumbawa (UTS) Universitas Teknologi Sumbawa baru berdiri dua tahun lalu tapi mampu mengirimkan delapan mahasiswa-mahasiswinya mengikuti kompetisi bioteknologi tingkat dunia yang akan dilangsungkan di Massachusetts Institute of Technology (MIT), Boston, Amerika Serikat.

“Tentu dengan ikut kompetisi bioteknologi tingkat dunia menjadi suatu hal yang baru dan sebuah kebanggaan bagi kita, terutama bangsa Indonesia meskipun UTS Sumbawa baru berumur setahun jagung,” kata Rektor UTS Sumbawa, Zulkieflimansyah kepada ANTARA News, Jakarta, Senin.

“Saat ini mahasiswa UTS Sumbawa tidak hanya berasal dari NTB semata, tapi juga berasal dari Sumatera, Jawa, Halmahera, Kalimantan. Mudah-mudahan dimasa yang akan datang, Indonesai Timur jadi Centre of Study, pusat studi tidak lagi berpusat di Jawa. Itu salah satu alasan saya mendirikan UTS Sumbawa,” kata Zulkieflimansyah.

Ia menceritakan, masalah teknologi selama 10 tahun ini sepertinya terabaikan dan hampir tidak  disebut-sebut. 

"Yang dikedepankan selalu masalah penegakan hukum, ekonomi. Padahal teknologi adalah elemen kunci untuk kesinambungan pembangunan dan mensejahterakan rakyat. Inti dari ekonomi itu adalah teknologi dan industri, bukan di keuangan," katanya.

Alasan lain yang menjadikannya untuk mendirikan UTS Sumbawa berbasis teknologi adalah tidak adanya keinginan pemerintah untuk menampung atau memberdayakan orang-orang yang memiliki kemampuan dibidang teknologi saat selesai menjalani pendidikan di luar negeri.

“Kita kasih wadahi dengan menjadi dosen, wakil rektor dan lain sebagainya. Mudah-mudahan mereka bisa mengoptimalkan kemampuan mereka, jaringan mereka untuk membangun. Dan ini terbukti, salah satu peneliti terbaik Indonesia, Arif Witarto, jadi dekan fakultas bioteknologi UTS Sumbawa,” kata Zul.

Keikutsertaaan mahasiswa UTS ini memang sengaja memilih bioteknologi karena mahasiswa ingin mengangkat potensi yang ada di Sumbawa, yakni Madu Sumbawa. Madu Sumbawa sudah terkenal dan bisa dijadikan sebuah riset dengan mengkombinasikan bakteri E-coli dan terumbu karang. “Ini belum pernah ada dan saya rasa, riset ini satu-satunya di dunia,” kata Zul.
  • 0 Comments
1 Aksi Buruh 22 Aleg Bicara 2 Artikel 14 Caleg 118 Daerah 1 Daftar PKS 5 Dr Salim 3 Dr Salim Segaf 1 Dr Salim Segaf Al-Jufri 1 Erupsi Semeru 1 Fraksi 51 Fraksi PKS 10 Fraksi PKS Batam 3 Fraksi PKS Kepri 1 Gunung Semeru 1 Harganas 2022 2 Hari Ayah 2021 12 Hari Ibu 2021 6 Hari Kartini 34 Hukum 21 Kajian 1 Kajian Pelayanan PKS 14 Kajian RKI 8 Keluarga 4 Kisah 1 Kisah PKS 14 Kisah RKI 1 Kitab Kuning 1 KSN 46 Layani Rakyat 5 Milad PKS 20 3 Muswil 327 Nasional 25 Opini 1 Peduli 1 Peduli Buruh 1 Peduli Nelayan 1 Pelatihan 44 Pelayanan PKS 97 Pemilu 4 Pemilu 2024 7 Pemira 1 Petani 23 Pilkada 68 Pilpres 464 PKS 2 PKS Batam 2 PKS Bela Ulama 1 PKS BelaUMKM 1 PKS Berbagi 1 PKS Dukung UMKM 1 PKS Kepri 20 PKS Layani Rakyat 7 PKS Muda 1 PKS Muda Batam 1 PKS Peduli 1 PKS Pelayan dan 133 PKS Pelayan Rakyat 1 PKS Politik 36 PKS Transformasi dan Kolaborasi 292 Politik 1 Politik Pelayanan PKS 2 Politik Top News 1 Rakerda PKS 1 Rakerwil PKS 1 Rakerwil PKS Kepri 23 Ramadhan 1443H 3 Ramadhan 1444H 6 Rekrutmen PKS 64 RKI 3 RKI PKS 2 RKI PKS Batam 1 Rumah Keluarga Agar 74 Rumah Keluarga Indonesia 3 Salim Segaf 4 Salim Segaf Al-Jufri 1 Salim Segaf di Kepri 1 Semeru 1 Senam Nusantara 30 Seputar Kepri 13 Taujih 1 Tolak RUU IKN 1 Top Nesws 957 Top News 1 Top News Pelayanan PKS 1 Ulama 1 UMKM Batam 1 UMKM Batam Maju 1 UMKM Maju 1 UMKM PKS

Where we are now

o

About me

a


Janice

"The most important thing is to enjoy your life — to be happy — it’s all that matters.”


Follow Us

  • bloglovin
  • pinterest
  • instagram
  • facebook
  • Instagram

Banner spot

recent posts

Labels

Aksi Buruh Aleg Bicara Artikel Caleg Daerah Daftar PKS Dr Salim Dr Salim Segaf Dr Salim Segaf Al-Jufri Erupsi Semeru Fraksi Fraksi PKS Fraksi PKS Batam Fraksi PKS Kepri Gunung Semeru Harganas 2022 Hari Ayah 2021 Hari Ibu 2021 Hari Kartini Hukum Kajian Kajian Pelayanan PKS Kajian RKI Keluarga Kisah Kisah PKS Kisah RKI Kitab Kuning KSN Layani Rakyat Milad PKS 20 Muswil Nasional Opini Peduli Peduli Buruh Peduli Nelayan Pelatihan Pelayanan PKS Pemilu Pemilu 2024 Pemira Petani Pilkada Pilpres PKS PKS Batam PKS Bela Ulama PKS BelaUMKM PKS Berbagi PKS Dukung UMKM PKS Kepri PKS Layani Rakyat PKS Muda PKS Muda Batam PKS Peduli PKS Pelayan dan PKS Pelayan Rakyat PKS Politik PKS Transformasi dan Kolaborasi Politik Politik Pelayanan PKS Politik Top News Rakerda PKS Rakerwil PKS Rakerwil PKS Kepri Ramadhan 1443H Ramadhan 1444H Rekrutmen PKS RKI RKI PKS RKI PKS Batam Rumah Keluarga Agar Rumah Keluarga Indonesia Salim Segaf Salim Segaf Al-Jufri Salim Segaf di Kepri Semeru Senam Nusantara Seputar Kepri Taujih Tolak RUU IKN Top Nesws Top News Top News Pelayanan PKS Ulama UMKM Batam UMKM Batam Maju UMKM Maju UMKM PKS
Powered by Blogger.

MKRdezign

Archive

  • ►  2022 (177)
    • ►  July (2)
    • ►  June (31)
    • ►  May (18)
    • ►  April (34)
    • ►  March (42)
    • ►  February (29)
    • ►  January (21)
  • ►  2021 (298)
    • ►  December (41)
    • ►  November (49)
    • ►  October (33)
    • ►  September (34)
    • ►  August (24)
    • ►  July (18)
    • ►  June (25)
    • ►  May (14)
    • ►  April (19)
    • ►  March (7)
    • ►  February (27)
    • ►  January (7)
  • ►  2020 (10)
    • ►  December (4)
    • ►  March (2)
    • ►  January (4)
  • ►  2019 (39)
    • ►  December (12)
    • ►  November (5)
    • ►  October (4)
    • ►  September (8)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (3)
    • ►  January (1)
  • ►  2018 (57)
    • ►  December (4)
    • ►  November (5)
    • ►  October (9)
    • ►  September (11)
    • ►  August (3)
    • ►  July (3)
    • ►  April (6)
    • ►  March (4)
    • ►  February (6)
    • ►  January (6)
  • ►  2017 (118)
    • ►  December (5)
    • ►  November (8)
    • ►  October (19)
    • ►  September (14)
    • ►  August (11)
    • ►  July (13)
    • ►  June (3)
    • ►  May (4)
    • ►  April (15)
    • ►  March (17)
    • ►  February (7)
    • ►  January (2)
  • ►  2016 (142)
    • ►  December (6)
    • ►  November (4)
    • ►  October (1)
    • ►  September (8)
    • ►  August (7)
    • ►  July (5)
    • ►  June (2)
    • ►  May (5)
    • ►  April (26)
    • ►  March (21)
    • ►  February (27)
    • ►  January (30)
  • ►  2015 (144)
    • ►  December (36)
    • ►  November (21)
    • ►  October (8)
    • ►  September (1)
    • ►  June (9)
    • ►  May (13)
    • ►  April (18)
    • ►  March (17)
    • ►  February (10)
    • ►  January (11)
  • ▼  2014 (603)
    • ►  December (17)
    • ▼  November (22)
      • FPKS Usulkan Penyelesaian Masalah Energi ke Jokowi
      • PKS: Amnesty Internasional Sama dengan Atheis Inte...
      • Nur Mahmudi Apresiasi RS Cinere Deklarasi ODNR
      • PKS: Kalau Perlu Cairkan Polri dan TNI Lewat Acara...
      • PKS : 7 Alasan Tolak Pembangunan Enam Jalan Tol di...
      • Fraksi PKS Nilai Kenaikan BBM Signifikan Membebani...
      • Fraksi PKS Konsisten Menolak dan Menilai Penaikan ...
      • PKS Akan Ambil Langkah Konstitusional Terkait Kena...
      • PKS : Ke Mana Buku Putih PDIP? Kenapa Tidak Dipaka...
      • Wirianingsih : Kita Peduli Palestina Karena Kita M...
      • PKS : Perbuatan Wakil Rektor Unhas Tertangkap Nyab...
      • Nasir Jamil Kecewa Kapolri Batal Hadir di Rapat Kerja
      • Mahfudz Siddiq : Tak Ada Hal Baru dalam Pidato Jok...
      • Aher Blusukan Cari Wilayah Tanpa Listrik
      • Irwan Prayitno Meminta Bupati dan Walikota Cegah A...
      • PKS Pertanyakan Anak Jokowi yang Ikut ke Luar Negeri
      • Ledia Hanifa : Kolom Agama Identitas Warga Negara ...
      • Persib Juara, Aher : Alhamdulillah, Allah Kabulkan
      • Hadapi Pilkada Jateng, PKS Siap Bangun Koalisi
      • Aher : Jabar Siap Jadi Penyelenggara PON Terbaik
      • PKS Kritik Rencana Pengosongan Kolom Agama di e-KTP
      • Majukan Daerah, Aleg PKS Dirikan Universitas
    • ►  October (3)
    • ►  September (22)
    • ►  July (12)
    • ►  June (65)
    • ►  May (41)
    • ►  April (37)
    • ►  March (135)
    • ►  February (77)
    • ►  January (172)
  • ►  2013 (65)
    • ►  December (52)
    • ►  November (13)
  • ►  2001 (1)
    • ►  June (1)

Technology

Breaking News

Populars

  • Raden Hari Tjahyono Pimpin PKS Kepri
    PKS Kepri - Dewan Pengurus Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (DPW PKS) Kepulauan Riau mengalami perubahan struktur. Raden Hari Tjahyono yan...
  • Fahri : KPK Inginkan Seluruh Aturan Hukum Harus Sama Dengan Pikiran dan Intepretasinya
    PKS Kepri - Tekanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kepada Pemerintah agar menarik RUU KUHAP dan KUHP adalah melambangkan puncak kekaca...
  • PKS Akan Ambil Langkah Konstitusional Terkait Kenaikan Harga BBM
    PKS Kepri -  Fraksi PKS memastikan akan menggunakan hak konstitusionalnya, menyusul penaikan harga BBM bersubsidi oleh pemerintah. Menurut ...
  • Kader Solid Siap Memikul Tugas Berat
      Ketua DPD PKS Kota Batam / Syaifudin fauzi PKS Kepri -Ketua DPD PKS Kota Batam, Syaifudin Fauzi menyatakan kesolidan kader adalah modal t...
  • PKS Duga Ada Kepentingan Ekonomi Politik Dibalik Impor Beras
    PKS Kepri -  Ketua Komisi Pertanian Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR-RI Habib Nabiel Al Musawa menduga, adanya kepentingan ekonom...
  • Diprediksi Hanya Mampu Usung Cawapres, Ini Jawaban PKS
    Ketua DPP PKS Bidang Humas Mardani Ali Sera Koordinator Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahuddin melalui media ...
  • Ketua PKS Kepri : Peran Ibu itu Luar Biasa
    Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kepulauan Riau (Kepri), Abdul Rahman, Lc menyatakan peranan ibu luar bi...
  • Pilkada Batam : Berduet dengan Demokrat atau PDIP, PKS Optimis Menang
    PKS Kepri -  Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah menyiapkan dua figur dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) Batam, yakni Ria Saptarika ...
  • Anis Matta : Jawab Kritikan dengan Senyum dan Kerja Nyata
    PKS Kepri -  Bagi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kursi Presiden atau anggota Legislatif bukanlah tujuan. Hal ini dikatakan oleh Presiden P...
  • Penanganan LGBT Dibahas di Rakorwil PKS Kepri
    Raden Hari Tjahyono, Ketua DPW PKS Kepri / Foto: Zuren PKS Kepri - DPW PKS Kepulauan Riau akan menggelar Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil...

Main Tags

  • Aksi Buruh (1)
  • Aleg Bicara (22)
  • Artikel (2)
  • Caleg (14)
  • Daerah (118)
  • Daftar PKS (1)
  • Dr Salim (5)
  • Dr Salim Segaf (3)
  • Dr Salim Segaf Al-Jufri (1)
  • Erupsi Semeru (1)
  • Fraksi (1)
  • Fraksi PKS (51)
  • Fraksi PKS Batam (10)
  • Fraksi PKS Kepri (3)
  • Gunung Semeru (1)
  • Harganas 2022 (1)
  • Hari Ayah 2021 (2)
  • Hari Ibu 2021 (12)
  • Hari Kartini (6)
  • Hukum (34)
  • Kajian (21)
  • Kajian Pelayanan PKS (1)
  • Kajian RKI (14)
  • Keluarga (8)
  • Kisah (4)
  • Kisah PKS (1)
  • Kisah RKI (14)
  • Kitab Kuning (1)
  • KSN (1)
  • Layani Rakyat (46)
  • Milad PKS 20 (5)
  • Muswil (3)
  • Nasional (327)
  • Opini (25)
  • Peduli (1)
  • Peduli Buruh (1)
  • Peduli Nelayan (1)
  • Pelatihan (1)
  • Pelayanan PKS (44)
  • Pemilu (97)
  • Pemilu 2024 (4)
  • Pemira (7)
  • Petani (1)
  • Pilkada (23)
  • Pilpres (68)
  • PKS (464)
  • PKS Batam (2)
  • PKS Bela Ulama (2)
  • PKS BelaUMKM (1)
  • PKS Berbagi (1)
  • PKS Dukung UMKM (1)
  • PKS Kepri (1)
  • PKS Layani Rakyat (20)
  • PKS Muda (7)
  • PKS Muda Batam (1)
  • PKS Peduli (1)
  • PKS Pelayan dan (1)
  • PKS Pelayan Rakyat (133)
  • PKS Politik (1)
  • PKS Transformasi dan Kolaborasi (36)
  • Politik (292)
  • Politik Pelayanan PKS (1)
  • Politik Top News (2)
  • Rakerda PKS (1)
  • Rakerwil PKS (1)
  • Rakerwil PKS Kepri (1)
  • Ramadhan 1443H (23)
  • Ramadhan 1444H (3)
  • Rekrutmen PKS (6)
  • RKI (64)
  • RKI PKS (3)
  • RKI PKS Batam (2)
  • Rumah Keluarga Agar (1)
  • Rumah Keluarga Indonesia (74)
  • Salim Segaf (3)
  • Salim Segaf Al-Jufri (4)
  • Salim Segaf di Kepri (1)
  • Semeru (1)
  • Senam Nusantara (1)
  • Seputar Kepri (30)
  • Taujih (13)
  • Tolak RUU IKN (1)
  • Top Nesws (1)
  • Top News (957)
  • Top News Pelayanan PKS (1)
  • Ulama (1)
  • UMKM Batam (1)
  • UMKM Batam Maju (1)
  • UMKM Maju (1)
  • UMKM PKS (1)

Labels

  • Aksi Buruh
  • Aleg Bicara
  • Artikel
  • Caleg
  • Daerah
  • Daftar PKS
  • Dr Salim
  • Dr Salim Segaf
  • Dr Salim Segaf Al-Jufri
  • Erupsi Semeru
  • Fraksi
  • Fraksi PKS
  • Fraksi PKS Batam
  • Fraksi PKS Kepri
  • Gunung Semeru
  • Harganas 2022
  • Hari Ayah 2021
  • Hari Ibu 2021
  • Hari Kartini
  • Hukum
  • Kajian
  • Kajian Pelayanan PKS
  • Kajian RKI
  • Keluarga
  • Kisah
  • Kisah PKS
  • Kisah RKI
  • Kitab Kuning
  • KSN
  • Layani Rakyat
  • Milad PKS 20
  • Muswil
  • Nasional
  • Opini
  • Peduli
  • Peduli Buruh
  • Peduli Nelayan
  • Pelatihan
  • Pelayanan PKS
  • Pemilu
  • Pemilu 2024
  • Pemira
  • Petani
  • Pilkada
  • Pilpres
  • PKS
  • PKS Batam
  • PKS Bela Ulama
  • PKS BelaUMKM
  • PKS Berbagi
  • PKS Dukung UMKM
  • PKS Kepri
  • PKS Layani Rakyat
  • PKS Muda
  • PKS Muda Batam
  • PKS Peduli
  • PKS Pelayan dan
  • PKS Pelayan Rakyat
  • PKS Politik
  • PKS Transformasi dan Kolaborasi
  • Politik
  • Politik Pelayanan PKS
  • Politik Top News
  • Rakerda PKS
  • Rakerwil PKS
  • Rakerwil PKS Kepri
  • Ramadhan 1443H
  • Ramadhan 1444H
  • Rekrutmen PKS
  • RKI
  • RKI PKS
  • RKI PKS Batam
  • Rumah Keluarga Agar
  • Rumah Keluarga Indonesia
  • Salim Segaf
  • Salim Segaf Al-Jufri
  • Salim Segaf di Kepri
  • Semeru
  • Senam Nusantara
  • Seputar Kepri
  • Taujih
  • Tolak RUU IKN
  • Top Nesws
  • Top News
  • Top News Pelayanan PKS
  • Ulama
  • UMKM Batam
  • UMKM Batam Maju
  • UMKM Maju
  • UMKM PKS

  • Home
  • Home

instagram

Template Created By :Blogger Templates | ThemeXpose . All Rights Reserved.

Back to top