TESTING

Main Tags

Categories

Follow Us

  • Home
  • Features
  • _POST FORMAT
  • _Error Page
  • Trending
  • contact
Batam - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan mengadakan Pemilihan Raya (Pemira) internal pada 29-30 November 2013 untuk menentukan siapa capres yang akan diusung pada Pilpres yang akan datang. Ada 22 orang kandidat yang akan dipilih. Anggota Komisi X DPR RI Herlini Amran berpendapat kader PKS terbaik yang akan memenangkan Pemira tersebut.

"Insya Allah kader (PKS-red) terbaik pilihan kader semuanya. Kita perlu bukti tidak hanya konsep dan teori," ujar Rabu (27/11).

Menurutnya memimpin sebuah partai berbeda dengan memimpin bangsa. Memimpin partai adalah proses untuk menuju kepemimpinan sebuah bangsa.

"Tapi itu butuh waktu dan kalau saya pribadi yang sangat layak adalah pendiri utama dakwah ini Ustadz Hilmi Aminuddin.Dari beliau seorang, dakwah ini berkembang sampai pelosok nusantara. Tapi beliau tidak mau," katanya.

Dia mengatakan Hilmi Aminuddin telah terbukti sukses membangun jamaah dakwah ini.

"Beliau telah terbukti dan yang telah membuktikan berikutnya adalah Ahmad Heryawan memimpin jabar,"lanjut Herlini.

Menurut dia memimpin sebuah partai (PKS-red) nyaris lebih 'aman' karena karena 'rakyat' partai dakwah sudah solih dan solihah taat aturan, dan homogen.

Ketika ditanya memilih Hidayat Nur Wahid atau Anis Matta, dia mengatakan dua-duanya punya kelebihan.

"Hidayat Nur Wahid lebih teruji untuk keteladanan, dan Anis Matta untuk pemikiran. Saya pribadi tentu memilih keteladanan, karena cara ini yang efektif membangun umat atau peradaban," katanya.

Dia menambahkan pemikiran juga sangat dibutuhkan untuk memperbaiki kondisi bangsa.

"Antara keteladanan dan pemikiran yang cemerlang merupakan keterpaduan yang sangat ideal dalam memimpin bangsa ini. Siapapun yang terpilih insya Allah kader PKS siap untuk mendukungnya," demikian Herlini Amran.(pksnongsa.org)
  • 0 Comments
Batam - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar Pemilu Raya (Pemira) guna mencari tokoh yang akan diusung sebagai calon presiden dalam Pemilihan Presiden 2014 yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia.
       
"Untuk Kepri, Pemira akan dilaksanakan Sabtu (30/11) di kantor Sekretariat PKS kabupaten/kota," kata Ketua Dewan Pengurus Daerah PKS Kepri Abdul Rahman di Batam, Rabu.
       
Pemira yang akan diikuti 2.500 orang pengurus dan kader Kepri yang memiliki hak suara hingga tingkat kecamatan itu diharapkan dapat melahirkan satu nama calon presiden dari 22 orang tokoh yang sudah disiapkan DPP PKS.
       
Tokoh yang diajukan dalam Pemira, di antaranya Presiden PKS seperti Anis Matta, mantan Presiden PKS Hidayat Nur Wahid dan Tifatul Sembiring serta Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
       
"Tokoh-tokoh yang diajukan sudah tidak asing lagi bagi kader PKS," kata dia.
       
PKS sengaja mengembangkan Pemira sebagai proses demokrasi ala partai itu untuk mengambil keputusan strategis partai, seperti memilih calon presiden, calon gubernur, calon wali kota dan calon bupati.
        
"Jadi, Pemira ini bisa dikatakan pelaksanaan demokrasi khas PKS," kata dia.
       
Menurut dia, pelaksanaaan Pemira menandakan partai berlambang kabah itu solid hingga tingkat terkecil.
       
"Di tingkat Kepri, suksesnya Konsolidasi Partai beberapa waktu lalu yang dihadiri Presiden PKS Anis Matta menjadi bukti nyata," kata dia.
       
Selain itu, kata dia menambahkan, Pemira juga perwujudan kepercayaan diri dari PKS untuk mengusung kadernya sendiri sebagai Capres 2014 di pemilihan mendatang.
       
"Ingat, PKS adalah partai Islam terbesar di Indonesia, dan partai nomor empat terbesar jumlah kursinya, jadi wajar kalau PKS percaya diri," kata dia menegaskan.(Antara)
  • 0 Comments
Bapak Hidayat Nur Wahid (dua kiri) ditengah jamaah
Dalam dua hari ini, Jum'at-Sabtu (22-23 Nopember) saya berada di rumah orangtua di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Di kawasan inilah mantan Ketua MPR Bapak Hidayat Nur Wahid tinggal bersama dengan keluarganya. Ada hal yang menarik selama saya berada di Kemang. Hal tersebut adalah kebiasaan beliau melaksanakan shalat berjamaah di Masjid Al-Ibadah, masjid yang ada di kawasan tersebut dan ikut mengaji bersama masyarakat di dalam masjid.

Di kawasan Kemang ini walaupun sudah dipenuhi dengan tempat hiburan, namun masyarakat Betawi yang tinggal di kawasan tersebut cukup kuat memegang nilai-nilai agama. Hal ini dibuktikan dengan aktifnya masjid dan mushola melakukan kajian-kajian keislaman.

Pada Jum'at malam (22/11) Masjid Al-Ibadah mengadakan kajian tentang tafsir yang dipimpin oleh KH. Kazruni Ishak, MA. Kemudian pada Sabtu Subuh (23/11) Musholla Nurul Jannah yang letaknya didepan SD Islam Alhidayatul-Islamiyah juga mengadakan pengajian, kali ini mengkaji tentang akhlaq yang disampaikan oleh KH. Rifian Hidayat, Lc. Kedua tempat ibadah ini berada di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

Menariknya, di kedua pengajian tersebut Bapak Hidayat Nur Wahid juga turut hadir, duduk bersama masyarakat menyimak ayat demi ayat yang dikaji oleh KH. Kazruni Ishak dan kajian akhlaq yang disampaikan oleh KH.Rifian Hidayat. Jika dilihat dari materi tentu beliau yang lulusan S3 Universitas Madinah, Arab Saudi ini sudah membaca dan menghafalnya. Namun, beliau tetap serius mengikuti dan menyimak kedua pengajian tersebut dengan khusyu'.

Sungguh indah ketawadhu'an beliau, dan ditengah pengajian tersebut ada jamaah yang berkomentar," diantara pejabat negara dan anggota DPR yang tinggal di kawasan Kemang ini, hanya Pak Hidayat yang shalat Subuh berjamaah dan duduk bersama masyarakat serta ikut mengaji," ujar jamaah tersebut.

Semoga ini bisa menjadi contoh bagi para pejabat PKS dimanapun mereka berada.

Kemang, Sabtu 23 Nop 2013


*
Ketua DPW PKS Kepri
  • 0 Comments
Cikarang - Jika di jagad sinetron Indonesia anda mengenal “Tukang Bubur Naik Haji”, kali ini di PKS ternyata ada”Tukang Tahu Jadi Caleg”. Fakta yang sangat jarang ditemui diberbagai Parpol lain yang notabene untuk menjadi caleg memerlukan biaya yang tidak sedikit. Besarnya biaya pemilu dan kampanye membuat parpol dan para calegnya harus all out mengumpulkan pundi-pundi rupiah.

Adalah Rahmat, seorang kader PKS,lulusan sarjana ekonomi (SE), penduduk pribumi Cikarang Selatan tepatnya di daerah jalan Cijambe desa Sukadami. Kesehariannya banyak ia habiskan untuk aktif dalam kegiatan da’wah baik dilingkungan pemerintahan desa sebagai Sekretaris BPD sampai kemasyarakat umum. Namun, yang tak lekat dari ingatan masyarakat, Rahmat lebih kental dikenal sebagai sosok seorang tukang tahu. Mulai dari proses pembuatan tahu yang ia kerjakan bersama beberapa orang rekannya sampai proses penjualan keliling tak sungkan ia lakoni. Ia tak pernah malu dengan gelar yang disandangnya sekalipun harus menjajakan tahu keliling dari desa ke desa, perumahan ke perumahan. Pribadinya yang merakyat, senang blusukan, sederhana dan supel membuatnya disukai oleh masyarakat khususnya para pembeli setianya.

Tahu Rahmat, begitulah ia mem-branding usahanya hingga lambat-laun menjadi cukup besar dan dikenal. Tahu khas rasa Bandung ini seolah justru membawa keberkahan tersendiri. DPD PKS Kabupaten, Para kader dan masyarakat melihat sosok Rahmat adalah pribadi yang tepat untuk mewakili mereka menjadi calon anggota legislatif (Caleg) dari Dapil 1 Kabupaten Bekasi dengan nomor urut 3. Sekali lagi, bukan karena banyak uang, tapi lebih karena karakter dan pembawaannya yang dinilai cukup disukai masyarakat.

Sudah menjadi pemahaman bersama, bahwa PKS adalah partai da’wah yang orientasi perjuangannya jauh lebih visioner ketimbang parpol lain yang ada di Indonesia, menjadi rahmatan lil ‘alamin. Turut serta memperbaiki tata hukum dan Negara (islahul hukumah) merupakan fase perjuangannya saat ini. Maka tak aneh dan bukan rahasia lagi, jika Rahmat dicalonkan menjadi caleg dari PKS.(PKS Cikarang Selatan)
  • 0 Comments
Oleh: Prof. Romli Atmasasmita*

Saya tergugah membaca tulisan saudara Ma’mun Murod dalam KORAN SINDO tanggal 18 November 2013 karena mengungkapkan keprihatinan terhadap langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam penanganan kasus Anas Urbaningrum.

Seyogianya pimpinan KPK memberikan klarifikasi atas tulisan yang bersangkutan kepada publik karena UU KPK memerintahkan KPK bertanggung jawab kepada publik. Apalagi, posisi Anas Urbaningrum termasuk mantan tokoh pimpinan parpol. Memang tidak boleh ada perlakuan berbeda terhadap siapa pun yang menjadi tersangka dan menjalankan tugas dan wewenangnya secara konsisten sejak penetapan tersangka sampai dengan penuntutan.

KPK bertanggung jawab kepada publik bukan hanya penetapan seseorang menjadi tersangka akan tetapi juga alasanalasan bukti permulaan cukup secara selektif sekalipun merupakan rahasia penyidikan. Saat ini dalam pemberantasan korupsi tidak ada yang perlu dirahasiakan lagi jika seseorang ditetapkan sebagai tersangka karena sumber Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sering mengungkapkan kepada media tentang kepada siapa saja aliran dana hasil korupsi menyebar dan KPK dalam proses penggeledahan atau penyitaan dan OTT selalu diliput oleh media elektronik secara telanjang.

Begitu juga akurasi liputan hasil investigasi Tempo dalam kasus korupsi yang ditangani KPK tampaknya mencapai 99% sekalipun KPK selalu mengelak bahwa tidak pernah tahu menahu dan tidak bertanggung jawab atas kebenaran informasi tersebut. Menilik kasus sprindik KPK yang bocor beredar di masyarakat tahun lalu dan terakhir ada surat dari pegawai KPK yang dibacakan Ma’mun Murod di hadapan publik mengenai isi berita acara pemeriksaan (BAP) yang kemudian tidak jelas rimbanya; sebelum akhirnya dibantah.

Seyogianya, jajaran pemimpin KPK menyampaikan klarifikasi kepada publik dan jika perlu melaporkan pada Kepolisian untuk menelisik siapa penulisnya karena menyangkut nama baik Presiden. Begitu pula dalam tulisan Ma’mun Murod yang secara gamblang mempertanyakan langkah hukum KPK terhadap nama Ibas dan Yulianis yang telah disebutkan dalam proses persidangan.

Setahu saya, bahkan terhadap Yulianis, pemeriksaan KPK dilakukan di sebuah hotel dengan alasan yang tidak jelas pernah dikemukakan salah satu pemimpin KPK sedangkan terhadap saksi-saksi lain, sekalipun terhadap anggota DPR RI yang terhormat, pemeriksaan dilakukan di KPK. Begitu juga ketika pemeriksaan dilakukan terhadap seorang Sri Mulyani mantan Menkeu, berbeda ketika pemeriksaan Agus Martowardojo, mantan Menkeu, yang dilakukan di KPK. 


***

Para pemimpin KPK dan pegawai KPK terikat pada lima asas kinerja KPK di antaranya asas keterbukaan, akuntabilitas, dan asas proporsionalitas. Tampaknya berbagai perlakuan hukum KPK di atas, asas-asas tersebut telah diabaikan bukan hanya tebang pilih.

Dalam keterbatasan jumlah penyidik KPK (56 orang) saat ini tentu kita harus bijak memandang kinerja KPK bahwa tidaklah mungkin berbagai kasus korupsi yang kompleks saat ini dapat dengan cepat ditangani KPK belum lagi masih ada perkara korupsi di daerah yang ditangani KPK dan tidak dikoordinasikan dan disupervisi KPK kepada kejaksaan setempat.

Namun di sisi lain, pemimpin KPK harus memahami keterbatasan ini dan secara bijak tanpa berpretensi negatif terhadap kejaksaan dan kepolisian, bekerja sama bahu membahu menyelesaikan perkara korupsi dan tuntas karena tugas dan wewenang utama KPK adalah koordinasi dan supervisi (Pasal 6 huruf a dan b UU KPK) bukan sematamata penindakan.

Bahkan, tugas dan wewenang pencegahan dan monitoringsama sekali tidak muncul ke permukaan sehingga dapat dipahami jika persoalan korupsi di hilir terus memuncak karena masalah di hulu tidak tertangani dengan baik oleh KPK.

Sedangkan, dalam kasus-kasus mega-korupsi di Indonesia telah dipersiapkan dan direncanakan sejak perencanaan pembangunan nasional sampai pada penyusunan program dan proyek serta pelaksanaannya. Menyadari kondisi korupsi sistemik dan luar biasa ini, UU KPK telah memerintahkan dan membatasi wewenang KPK dalam menangani korupsi yaitu hanya menyangkut penyelenggara negara, nilai di atas 1 miliar rupiah dan menarik perhatian masyarakat (Pasal 11 UU KPK). Dalam praktik KPK juga menangani perkara korupsi di bawah nilai satu miliar rupiah.

***

Penegakan hukum khusus pemberantasan korupsi sistemik dan luar biasa harus dilandaskan pada strategi makro yang bersifat visioner untuk Indonesia 10 tahun atau 25 tahun ke depan. Salah satu strategi ini adalah harus selalu berpijak pada misi KPK yaitu mengembalikan kerugian keuangan negara secara signifikan dan nyata bagi pundi-pundi keuangan negara.

Karena itulah kerugian keuangan negara dalam UU Pemberantasan Korupsi telah ditetapkan sebagai salah unsur mutlak tindak pidana korupsi (Pasal 2 dan Pasal 3 UU RI Nomor 31 Tahun 1999). Misi pemberantasan korupsi yang utama bukanlah efek jera karena efek jera tidak memiliki makna berarti bagi penyelamatan keuangan negara. Sehingga menjadi tidak benar pendapat sementara ahli dan perorangan bahkan pimpinan KPK bahwa efek jera lebih utama dari menyelamatkan keuangan negara.

Secara filosofis, mengembalikan keuangan negara bertolak dari keadilan restorative sedangkan efek jera dengan hukuman bertolak pada keadilan retributive; UU Pemberantasan Korupsi Tahun 1999 bertolak pada dua model keadilan tersebut. Namun, faktanya sejak pembentukan UU KPK, kerugian negara mencapai lebih dari seratus triliun rupiah termasuk dari illegal mining, illegal fishingdan illegal logging, kerugian keuangan yang dapat dikembalikan tidak lebih dari Rp50 triliun rupiah setiap tahun.

Fakta tersebut menunjukkan terjadi kepincangan atau k e t i d a k s e i m - bangan antara efek jera yang tidak juga pernah jera pada penyelenggara negara dan uang yang seharusnya dapat dikembalikan. Saya melihat, dengan tidak bermaksud mengecilkan keberhasilan KPK, penanganan perkara korupsi saat ini tidak lebih dari ”entertainment” kepada masyarakat yang tengah menderita karena korupsi sekaligus menunjukkan bahwa Indonesia tengah serius memberantas korupsi dan memiskinkan koruptor.

Untuk tujuan terakhir bahkan lebih jauh, telah dipertontonkan ”aib-aib tersangka korupsi” yang telah berada di luar kepatutan dan kesusilaan sehingga yang terjadi adalah seorang tersangka korupsi telah menjadi ”zombie” jauh sebelum dinyatakan bersalah oleh pengadilan tipikor.(koransindo)


 

 *Guru Besar Universitas Padjadjaran




  • 0 Comments
Bandung - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Barat, Tate Qomarudin menyebut ada empat nama yang diusulkan sebagai calon presiden yang diajukan oleh PKS. Salah satu nama tersebut adalah Gubernur Jabar Ahmad Heryawan.

Hal itu masuk dalam kandidat Pemilihan Raya (Pemira) di DPP PKS sebelum diajukan ke dewan syuro. Selain Heryawan tiga nama lainnya yakni Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail, mantan Menteri Riset dan Teknologi Suharna Surapranata, dan Sekjen PKS Taufik Ridho.

Ke depan, empat kandidat tersebut bakal bersaing dengan 18 kader PKS di seluruh Indonesia. Pihaknya segera melakukan sosialisasi seluruh kandidat Pemira ke setiap DPD kabupaten/kota di Jabar.

"Kami akan melaporannya ke pusat. Mudah-mudahan pekan depan sudah mengantongi nama kandidat yang menjadi pilihan PKS kabupaten/kota di Jabar," kata Tate kepada wartawan di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (22/11/2013).

Tate berjanji tidak akan mempengaruhi anak buahnya di daerah untuk memilih capres yang diusulkan oleh DPD Jawa Barat. Dia akan membebaskan kepada DPD PKS di daerah untuk menentukan pemilihannya.

"Kita hanya menjaring aspirasi dari bawah, kita tidak mengarahkan. Kalau begitu kan tidak demokratis," jelas dia.

Menurut dia, semua kandidat memilki peluang yang sama. Bahkan, dia menilai, peserta Pemira asal Jabar merupakan kader PKS terbaik yang memiliki kompetensi dan kinerja baik.

"Dan kandidatnya tidak diperbolehkan kampanye. Jadi dari peluang, sama," jelas dia.

Kendati begitu, dia tidak memungkiri jika kandidat yang memilki struktur di partai ataupun di pemerintahan memiliki peluang besar. Namun dalam pelaksanannya PKS berusaha bersikap demokratis.

"Tapi tetap demokrasi kok, karena semuanya diberi pilihan, semua bebas memilih," tutup dia.(inilahkoran)
  • 0 Comments
Mamuju - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) HM Anis Matta, Lc, menyerukan agar kader partainya di Sulbar terus memperkuat silaturahmi dengan berbagai pihak sebagai langkah persiapan menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 9 April 2014.

"Konsep kami untuk meraih dukungan suara pada Pemilu 2014 biasa-biasa saja. Kami hanya menyerukan kepada seluruh calon legislatif (caleg) untuk memperkuat hubungan silaturrahim dengan ummat," kata Presiden PKS, Anis Matta dalam acara Silaturahmi Akbar PKS yang dilaksanakan di Ballroom Hotel D Maleo, Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat.

Menurutnya, silaturahmi dianggap cara efektif untuk dilakukan oleh semua kader PKS sehingga interaksi terbangun baik dengan masyarakat.

Apalagi, kata dia, momen pesta demokrasi tinggal empat bulan ke depan sehingga para caleg yang diproyeksikan menghadapi pemilu gencar membangun komunikasi politik dengan rakyat yang akan diwakili.

Anis Matta mengaku telah lama merencanakan datang ke Mamuju semenjak mendapatkan amanah selaku orang penting di jajaran partai berbasis agamis ini.

"Alhamdulillah, atas kehendak Tuhan saya bisa bersilaturrahim dengan para kader yang ada di Sulbar," katanya.

Mantan anggota DPR RI ini menyampaikan, kunjungan silaturahmi telah dilakukan di 33 provinsi yang ada di Tanah Air.

"Kungjungan silaturrahim ke Sulbar adalah yang ke 29. Ini acara silaturrahim terakhir di Pulau Sulawesi. Setelah ini, saya akan kunjungan ke Pontianak, Kalimantan Barat, sekaligus menutup rangkaian silaturrahim," jelasnya.

Sementara itu, Ketua DPW PKS Sulbar, Yuki Permana, menyampaikan agenda silaturahmi telah lama direncanakan, yakni setelah lebaran Idul Fitri 1434 Hijriah.

Namun begitu, kata dia, kader partai yang ada di Sulbar sangat gembira karena bisa bertemu langsung dengan Presiden PKS.

"Kehadiran Pak Anis merupakan penantian panjang. Ibarat puasa, hari ini kita berbuka," ucapnya.

Yuki yang juga anggota DPRD Sulbar menyampaikan, kehadiran Anis Matta akan memantapkan persiapan menghadapi Pemilu 2014.

Kegiatan Silaturahmi Akbar PKS ini dihadiri ribuan massa serta Gubernur Sulbar yang diwakili Sekprov Drs Ismail Zainuddin, Bupati Mamuju Drs Suhardi Duka dan tokoh masyarakat yang juga "Maradika" alias Raja Mamuju, Andi Maksum Dai.(Antara)
  • 0 Comments
Oleh: Sabda Marbun

PKS Kepri - Seiring bertambahnya usia banyak yang kita rasa tidak lagi penting. Ketika usia SD mungkin bagi kita berseragam SMA itu keren sekali. Namun ketika SMA semuanya terasa biasa saja, begitulah seterusnya. Dalam perjalanan waktu seringkali kita berganti-ganti cita-cita. Masih ingat ketika TK dan SD orientasi cita-cita kita sangat keren ada yang mau jadi Polwan, ada yang mau jadi Tentara, Polisi, Dokter sampai ada yang bercita-cita jadi presiden. Senyum simpul kita pasti semakin lebar ketika mengingat masa-masa itu. Itulah indahnya proses. Banyak hal yang mempengaruhi cita-cita kita mulai dari kondisi keluarga yang mendukung atau tidak, lingkungan yang positif atau tidak, kondisi fisik dan sampai pada kondisi talenta yang kita miliki. Semuanya berpengaruh dalam membentuk tujuan-tujuan hidup kita di masa depan.

Pernah saya membaca status seorang sahabat di jejaring sosial, saat itu saya tahu dia sedang mengikuti Training kepemimpinan sebuah organisasi tingkat daerah yang seleksinya cukup ketat. Lebih kurang statusnya seperti ini “Mengingat hari ini, Ana ingat masa depan” kalau saya tafsirkan statusnya menggambarkan kondisi dia pasca mengikuti training telah membangun cara pandangnya tentang bagaimana nanti dia di masa depan. Tidak banyak yang berkomentar karena memang sifatnya pribadi dan laten untuk dikomentari. Lebih kurang kondisi sahabat ini pernah ada dalam sebuah nasihat majalah tarbawi yang sangat menyentuh isinya “Kita, selama masih hidup, selama itu pula akan menemukan kebaruan-kebaruan, melihat perubahan-perubahan yang mendorong dan menyemangati kita untuk melakukan hal-hal yang baru di luar yang sedang atau pernah kita jalani”. Kebaruan-kebaruan yang hadir dalam pembentukan pribadi dan pola pikir kita telah membentuk suatu bangunan yang baru tentang bagaimana kita di masa depan. Seiring bertambahnya usia selalu ada kebijakan sekitar yang di dalamnya membantu kebijaksanaan kita memilih seperti apa pribadi dan harapan orang di sekitar tentang kita. Masih dari status seorang sahabat yang baru pulang mengikuti training kepemimpinan dia menuliskan “Membuang sampah pikiran” yang tafsirannya juga lebih kurang sama perlahan tapi pasti banyak yang kita rasa tidak lagi penting.

Dalam perjalanan hidup pernah kita berfikir kenapa aku jadi di sini dan seperti ini. Atau dalam lingkup kecilnya jurusan dan tempat kuliah yang kita pilih kenapa ini dan di sini. Ada seorang sahabat yang dia sangat ingin kuliah di nagari minang dengan jurusan yang sangat ekstrem untuk ukuran seorang perempuan yaitu jurusan olahraga. Itu adalah tujuannya ketika tamat Sekolah menengah atas. Orang tua dengan segala fasilitas mendukung, namun Allah pilihkan jurusan dan tempat yang lebih baik untuknya tidak di nagari minang tapi di tanah Batak dengan jurusan yang awalnya aneh didengarnya, tapi lambat laun itulah yang pas untuknya. Pilihan Allah ini bisa kita katakan adalah rencana Allah atas dirinya. Keinginan pindah, tidak terima dengan kondisi itu pernah hadir. Tapi itu ditepis dengan sebuah keyakinan ini rencana Allah maka sesuaikan lagi dengan rencanamu. Dalam sebuah nasihat majalah tarbawi mengatakan “pengetahuan baru tak hanya melengkapi atau menyempurnakan pengetahuan sebelumnya, tapi bahkan seringkali merevisi total”. Harapan dan cita-cita sebelumnya terasa perlu direvisi total seiring perjalanan waktu dan bertambahnya pemahaman. Maka apa yang ada hari ini adalah rencana Allah untuk kita. Tentang yang dahulu pernah kita rasa penting namun hari ini tidak lagi penting, itu adalah mozaik-mozaik yang telah terevisi tanpa kita sadari. Sebuah nasihat maksimalkan yang ada dan rencana Allah selaraskan dengan rencanamu. Semoga bermanfaat.[dakwatuna]

  • 0 Comments
Bandung - Pemerintah Provinsi Jabar bersama Kejaksaan dan Kepolisian setempat menyatakan perlawanan terhadap keberadaan mafia tanah. Pangkalnya, aset negara dirasakan ikut dirongrong pula dengan maraknya klaim melalui gugatan hukum.

Sinyal perlawanan itu dikatakan Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan usai memimpin Rakor Pimpinan Daerah bersama Kapolda dan Kajati di Gedung Sate Bandung, Senin (18/11). "Belakangan marak adanya klaim, berupa gugatan masyarakat terhadap aset negara. Kalau aset itu diperoleh awalnya tidak benar kami mengalah, tapi prosesnya benar, tak ada masalah tiba-tiba muncul gugatan tentu harus dibenarkan," katanya.

Dia mencontohkan Lapangan Gasibu, seberang Gedung Sate yang diklaim berdasarkan girik oleh masyarakat. Pihaknya pun harus melalui proses hukum untuk mempertahankan aset tersebut sekalipun memiliki sertifikat yang lebih tinggi statusnya dari girik.

Dari sejumlah kasus klaim itu, kader PKS ini tak menampik kecenderungan adanya peran mafia tanah di balik aksi tersebut. Hanya saja, dia menyebut bahwa bukan persoalan gampang membuktikannya. Karena itu, pihaknya membentuk Satgas untuk menghadapinya.

"Itu kan seperti kentut, tapi masuknya gugatan ke pengadilan, meski belum terendus, kemungkinan ada aktor intelektualnya. Ada makelarnya atau calonya. Mafia tanah juga bisa ada di Pemda. Kita menang di kasasi tapi kalah di PK. Kami tidak tahu kenapa bisa seperti itu. Karena jangan-jangan ada mafianya di sini," katanya merujuk kasus Gasibu.

Satgas yang dibentuk masing-masing ditempatkan di ketiga institusi tersebut. Kejaksaan akan berperan sebagai pengacara negara. Tugas Satgas akan memetakan aset sekaligus melakukan penyertifikatannya atas aset yang ada.

"Satgas berkerja dengan berkoordinasi dengan BPN. Ada sengketa, segera berkoordinasi. Pemerintah, Kejaksaan dan Kepolisian akan melihat dan mempertahankannya termasuk membersihkan mafianya," katanya.[sm]
  • 0 Comments
Palembang - Sabtu pagi (16/11) pukul 08.00 di Aula Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya, Badan Eksekutif Mahasiswa Unsri dan Pol – Tracking Institute menggelar Dialog Kebangsaan, sekitar seribu mahasiswa dari berbagai kampus memenuhi ruangan.

Hadir tiga nara sumber yaitu Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta, Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi se-Indonesia yang juga Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, Ketua Dewan Perwakilan Daerah RI Irman Gusman, dengan moderator Direktur Eksekutif Pol – Tracking Institute Hanta Yuda. Acara ini bertajuk mencari pemimpin Indonesia dari kampus untuk Indonesia.

Irman Gusman yang mengaku non partisan sejak masuk parlemen, ikut maju dalam konvensi Partai Demokrat. “Siapa pemenang demokrasi nomor satu saat ini? Golongan putih dan masyarakat yang apatis,” ungkapnya.

Sedangkan Syahrul Yasin Limpo mengajak mahasiswa untuk menyiapkan diri menuju globalisasi sejak 2015 nanti. Dirinya menceritakan bagaimana pesatnya kemajuan negara lain seperti Korea Selatan, bahkan untuk kawasan Asia Tenggara saja, Indonesia sudah cukup tertinggal. Padahal tanah, bumi, laut di Indonesia sangat melimpah sumber daya alamnya. “Dibutuhkan blusukan yang bukan media daring,” katanya, seraya menyatakan ia hanya fokus untuk melayani rakyat dan mahasiswanya saja.

Anis Matta yang terakhir datang, mengajak melupakan politik sejenak. “Tugas utama politik adalah industri pemikiran,” ungkapnya.

“Orang yang kemarin muncul di televisi, sambil marah-marah terus naik meja, itu ciri orang yang tak bisa menghargai negara, bisa jadi salah atau benar...” ujarnya menanggapi aksi orang-orang yang bersengketa dalam pilkada, kemudian membuat kericuhan di Mahkamah Konstitusi.

Menurut Anis Matta, Indonesia memasuki gelombang globalisasi ketiga, “Disini tak lagi bicara apakah demokrasi itu benar atau salah? Tapi sistem mana yang paling cocok saat ini?”

Generasi saat ini menurutnya tak mengenal lagi proses, jika dulu, ketika handphone pertama kali keluar, hanya bisa untuk menelepon, kemudian bertambah lagi fiturnya, yaitu SMS, hingga sekarang smartphone bisa melakukan begitu banyak fungsi, tak dilalui oleh anak yang lahir sekarang.

Ia mengajak untuk mengingat sejarah, “Bahasa Melayu, adalah bahasa yang paling simpel di dunia, sehingga mudah menyebar,” katanya.[adc/pkspalembang.or.id]
  • 0 Comments
Jakarta - Penahanan tersangka kasus bailout Bank Century Budi Mulya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memunculkan kecurigaan bagi sejumlah politisi DPR yang selama ini menyuarakan penyelesaian skandal bailout Bank Century. Salah satunya Wakil Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
 
Fahri menuding lembaga pimpinan Abraham Samad cs sengaja menahan mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) itu karena ingin membelokkan kasus Bank Century menjadi perkara penyuapan.

"Budi Mulya (dijadikan tersangka) dalam hal apa, sebab kalau terkait dengan sogok Rp 1 miliar. Maka kemungkinan kasus itu tidak terkait Bank Century dan bisa berhenti sampai di Budi Mulya," kata Fahri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (18/11/2013).

Fahri yang juga anggota Komisi III DPR menjelaskan dalam hal ini, Budi Mulya dijadikan tersangka sebagai penerima suap Rp 1 miliar agar pencarian dana fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) senilai Rp 6,7 triliun dengan mudah cair.

"Keputusan menyangkakan Budi Mulya sebetulnya tidak terlalu tepat seperti hasil temuan angket karena Budi Mulya relatif tidak terlalu aktif. Di dalam rapat maka muncul kecurigaan memang tugas anggota dewan kan curiga, pengawasan berjalan efektif Siti Fajriyah ditutup tinggal Budi Mulya," jelas dia.

Fahri juga menjelaskan, dengan proses menjadikan tersangka Budi Mulya oleh KPK karena suap Rp 1 miliar, maka aktor intelektual di balik kasus Century hanya akan sampai di Budi Mulya. Sebab kasus Century hanya akan berjalan sampai suap, dan tidak masuk terhadap pencairan dana FPJP yang akan melibatkan Boediono sebagai Gubernur BI karena keputusan bersifat kolektif kolegial.

"Tapi kalau kasus century FPJP, maka di situ sulit menghindari kejanggalan FPJP itu sebetulnya dilakukan secara kolektif kolegial," imbuhnya.

Karena itu Fahri menduga penahanan Budi Mulya disengaja oleh KPK. Sebab jika sudah ditahan, Fahri yakin, Timwas Century sulit memaksa menghadirkan Budi Mulya dalam sidang Timwas Century di DPR. Karena itu, pada siang ini Timwas Century DPR akan mengadakan rapat tim kecil untuk menyusun agenda pada masa sidang berikutya ini.

"Jam 1 nanti kita rapat tim kecil, untuk menyusun agenda masa sidang ini. Nah tadinya kita mau hadirkan Budi Mulya, tapi karena Budi Mulya sudah ditahan oleh KPK, biasanya KPK agak keras dia. Makanya saya curiga penahanan karena ingin dipanggil oleh timwas," pungkas Fahri.[liputan6]
  • 0 Comments
PKS Kepri - Keluarlah dan lihatlah sekitarmu, maka kau akan temui begitu banyak orang yang mencintai partai dakwah ini. Kalau kader fanatik terhadap PKS itu biasa, tapi ada yang bukan pengurus struktur, bukan juga kader namun cintanya kepada PKS sungguh luar biasa. Dialah Pak Syamsirman yang sehari-hari bekerja sebagai penarik becak motor di Bangkinang.

Tak payah untuk mencarinya, cukup datang ke terminal, lalu kalau lihat ada abang becak yang pakai baju PKS itulah dia. Hampir setiap hari beliau pakai baju PKS, meskipun di saat- saat fitnah hebat yang tengah menimpa PKS. Padahal kita semua tau bagaimana kehidupan dan suasana politik terminal, tak payah bagi mereka mendapatkan informasi, dan tak ada kamus santun bagi mereka dalam debat dan diskusi.

Itulah yang membuat saya menjadikannya sebagai sosok yang istimewa. Ternyata untuk mencintai PKS tak harus menjadi kader atau pengurus struktur dulu, terlalu banyak faktor yang membuat orang jatuh hati terhadap partai ini. Seperti pak Syamsirman ini, baginya apapun berita negatif yang dikatakan orang, tak berlaku dengan kepedulian dan kerja nyata kader- kader PKS selama ini.

“ Hanya PKS yang selalu ada dan kantornya selalu buka, kalau partai lain kantornya entah ada entah tidak, lalu bagaimana mau jumpa dengan pengurusnya. Nanti kalau mau pemilu baru datang menyapa, beda dengan PKS “ ujarnya.

Semoga cerita ini dapat mengugah kesadaran kita, yang selama ini mungkin masih ragu- ragu dan takut untuk pergi direct selling karena khawatir dengan pertanyaan- pertanyaan kritis warga yang kita sapa. Karena ternyata diluar sana ada begitu banyak orang, yang sampai saat ini tetap dan tak berhenti mencintai PKS.

By @bang_delvin - Humas PKS Kampar, Riau
  • 0 Comments
Medan - Saat peringatan Hari Krida Pertanian, Gubernur Sumatera Utara yang juga kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) H Gatot Pujo Nugroho ST, MSi mengajak masyarakat khususnya Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk mengkonsumsi Beras Mart produksi Perum Bulog. Diharap dengan mengkonsumsi beras produk petani lokal yang bercitarasa lezat namun harga ekonomis bisa membantu petani lokal dan mengurangi dampak gejolak harga beras.

Ajakan mengkonsumsi Beras Mart ini dicanangkan saat upacara Peringatan Hari Krida Pertanian (HKP) ke 41 Tahun 2013, bertempat di lapangan kantor Gubernur Jalan Dipenogoro, (14/11). Beras Mart memiliki harga ekonomis karena diperoleh dari hasil panen petani lokal yang dikelola langsung oleh Perum Bulog Divre Sumatera Utara.
 
"Dengan mengkonsumsi Beras Mart yang harganya sangat terjangkau seluruh kalangan berarti kita sudah membantu petani dalam negeri khususnya petani di Sumatera Utara. Karena Beras Mart itu sendiri merupakan hasil panen petani yang dikelola langsung oleh Perum Bulog Divre Sumatera Utara," ujar Gubernur Gatot yang pada kesempatan itu bersama Ketua TP PKK Sumut membeli Beras Mart kemasan 5 Kilogram seharga Rp 45 ribu.

Sementara, Kepala Perum Bulog Divre Provinsi Sumatera Utara Nasrun, mengatakan Beras Mart merupakan beras super premium yang dipasarkan secara ritel di gerai-gerai Bulog Mart. Beras super premium ini harganya memang lebih murah dibanding beras-beras kelas serupa di pasaran.

"Kita harap Beras Mart tak hanya bisa menaikkan produksi petani dan menaikkan harga jual mereka tapi juga menguntungkan konsumen," pungkas Nasrun.
  • 0 Comments
1 Aksi Buruh 22 Aleg Bicara 2 Artikel 14 Caleg 118 Daerah 1 Daftar PKS 5 Dr Salim 3 Dr Salim Segaf 1 Dr Salim Segaf Al-Jufri 1 Erupsi Semeru 1 Fraksi 51 Fraksi PKS 10 Fraksi PKS Batam 3 Fraksi PKS Kepri 1 Gunung Semeru 1 Harganas 2022 2 Hari Ayah 2021 12 Hari Ibu 2021 6 Hari Kartini 34 Hukum 21 Kajian 1 Kajian Pelayanan PKS 14 Kajian RKI 8 Keluarga 4 Kisah 1 Kisah PKS 14 Kisah RKI 1 Kitab Kuning 1 KSN 46 Layani Rakyat 5 Milad PKS 20 3 Muswil 327 Nasional 25 Opini 1 Peduli 1 Peduli Buruh 1 Peduli Nelayan 1 Pelatihan 44 Pelayanan PKS 97 Pemilu 4 Pemilu 2024 7 Pemira 1 Petani 23 Pilkada 68 Pilpres 464 PKS 2 PKS Batam 2 PKS Bela Ulama 1 PKS BelaUMKM 1 PKS Berbagi 1 PKS Dukung UMKM 1 PKS Kepri 20 PKS Layani Rakyat 7 PKS Muda 1 PKS Muda Batam 1 PKS Peduli 1 PKS Pelayan dan 133 PKS Pelayan Rakyat 1 PKS Politik 36 PKS Transformasi dan Kolaborasi 292 Politik 1 Politik Pelayanan PKS 2 Politik Top News 1 Rakerda PKS 1 Rakerwil PKS 1 Rakerwil PKS Kepri 23 Ramadhan 1443H 3 Ramadhan 1444H 6 Rekrutmen PKS 64 RKI 3 RKI PKS 2 RKI PKS Batam 1 Rumah Keluarga Agar 74 Rumah Keluarga Indonesia 3 Salim Segaf 4 Salim Segaf Al-Jufri 1 Salim Segaf di Kepri 1 Semeru 1 Senam Nusantara 30 Seputar Kepri 13 Taujih 1 Tolak RUU IKN 1 Top Nesws 957 Top News 1 Top News Pelayanan PKS 1 Ulama 1 UMKM Batam 1 UMKM Batam Maju 1 UMKM Maju 1 UMKM PKS

Where we are now

o

About me

a


Janice

"The most important thing is to enjoy your life — to be happy — it’s all that matters.”


Follow Us

  • bloglovin
  • pinterest
  • instagram
  • facebook
  • Instagram

Banner spot

recent posts

Labels

Aksi Buruh Aleg Bicara Artikel Caleg Daerah Daftar PKS Dr Salim Dr Salim Segaf Dr Salim Segaf Al-Jufri Erupsi Semeru Fraksi Fraksi PKS Fraksi PKS Batam Fraksi PKS Kepri Gunung Semeru Harganas 2022 Hari Ayah 2021 Hari Ibu 2021 Hari Kartini Hukum Kajian Kajian Pelayanan PKS Kajian RKI Keluarga Kisah Kisah PKS Kisah RKI Kitab Kuning KSN Layani Rakyat Milad PKS 20 Muswil Nasional Opini Peduli Peduli Buruh Peduli Nelayan Pelatihan Pelayanan PKS Pemilu Pemilu 2024 Pemira Petani Pilkada Pilpres PKS PKS Batam PKS Bela Ulama PKS BelaUMKM PKS Berbagi PKS Dukung UMKM PKS Kepri PKS Layani Rakyat PKS Muda PKS Muda Batam PKS Peduli PKS Pelayan dan PKS Pelayan Rakyat PKS Politik PKS Transformasi dan Kolaborasi Politik Politik Pelayanan PKS Politik Top News Rakerda PKS Rakerwil PKS Rakerwil PKS Kepri Ramadhan 1443H Ramadhan 1444H Rekrutmen PKS RKI RKI PKS RKI PKS Batam Rumah Keluarga Agar Rumah Keluarga Indonesia Salim Segaf Salim Segaf Al-Jufri Salim Segaf di Kepri Semeru Senam Nusantara Seputar Kepri Taujih Tolak RUU IKN Top Nesws Top News Top News Pelayanan PKS Ulama UMKM Batam UMKM Batam Maju UMKM Maju UMKM PKS
Powered by Blogger.

MKRdezign

Archive

  • ►  2022 (177)
    • ►  July (2)
    • ►  June (31)
    • ►  May (18)
    • ►  April (34)
    • ►  March (42)
    • ►  February (29)
    • ►  January (21)
  • ►  2021 (298)
    • ►  December (41)
    • ►  November (49)
    • ►  October (33)
    • ►  September (34)
    • ►  August (24)
    • ►  July (18)
    • ►  June (25)
    • ►  May (14)
    • ►  April (19)
    • ►  March (7)
    • ►  February (27)
    • ►  January (7)
  • ►  2020 (10)
    • ►  December (4)
    • ►  March (2)
    • ►  January (4)
  • ►  2019 (39)
    • ►  December (12)
    • ►  November (5)
    • ►  October (4)
    • ►  September (8)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (3)
    • ►  January (1)
  • ►  2018 (57)
    • ►  December (4)
    • ►  November (5)
    • ►  October (9)
    • ►  September (11)
    • ►  August (3)
    • ►  July (3)
    • ►  April (6)
    • ►  March (4)
    • ►  February (6)
    • ►  January (6)
  • ►  2017 (118)
    • ►  December (5)
    • ►  November (8)
    • ►  October (19)
    • ►  September (14)
    • ►  August (11)
    • ►  July (13)
    • ►  June (3)
    • ►  May (4)
    • ►  April (15)
    • ►  March (17)
    • ►  February (7)
    • ►  January (2)
  • ►  2016 (142)
    • ►  December (6)
    • ►  November (4)
    • ►  October (1)
    • ►  September (8)
    • ►  August (7)
    • ►  July (5)
    • ►  June (2)
    • ►  May (5)
    • ►  April (26)
    • ►  March (21)
    • ►  February (27)
    • ►  January (30)
  • ►  2015 (144)
    • ►  December (36)
    • ►  November (21)
    • ►  October (8)
    • ►  September (1)
    • ►  June (9)
    • ►  May (13)
    • ►  April (18)
    • ►  March (17)
    • ►  February (10)
    • ►  January (11)
  • ►  2014 (603)
    • ►  December (17)
    • ►  November (22)
    • ►  October (3)
    • ►  September (22)
    • ►  July (12)
    • ►  June (65)
    • ►  May (41)
    • ►  April (37)
    • ►  March (135)
    • ►  February (77)
    • ►  January (172)
  • ▼  2013 (65)
    • ►  December (52)
    • ▼  November (13)
      • Soal Pemira, Herlini Amran: Kader PKS Terbaik yang...
      • PKS Gelar Pemira Cari Figur Presiden
      • Ketawadhu'an Seorang Mantan Ketua MPR Hidayat Nur ...
      • Tukang Tahu Pun Bisa Jadi Caleg PKS
      • Tanggung Jawab KPK pada Publik
      • PKS Jabar Usul Empat Nama untuk Capres
      • Anis Serukan Kader PKS Sulbar Perkuat Silaturahmi
      • Rencana Allah SWT Selaraskan dengan Rencanamu
      • Jabar Nyatakan Perlawanan Terhadap Mafia Tanah
      • PKS: Tugas Utama Politik Adalah Industri Pemikiran
      • PKS Curigai Penahanan Budi Mulya untuk Hentikan Ka...
      • Tak Harus Jadi Kader Untuk Cinta PKS
      • Gubernur Gatot Launching Beras Mart Produk Bulog
  • ►  2001 (1)
    • ►  June (1)

Technology

Breaking News

Populars

  • Raden Hari Tjahyono Pimpin PKS Kepri
    PKS Kepri - Dewan Pengurus Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (DPW PKS) Kepulauan Riau mengalami perubahan struktur. Raden Hari Tjahyono yan...
  • Fahri : KPK Inginkan Seluruh Aturan Hukum Harus Sama Dengan Pikiran dan Intepretasinya
    PKS Kepri - Tekanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kepada Pemerintah agar menarik RUU KUHAP dan KUHP adalah melambangkan puncak kekaca...
  • PKS Akan Ambil Langkah Konstitusional Terkait Kenaikan Harga BBM
    PKS Kepri -  Fraksi PKS memastikan akan menggunakan hak konstitusionalnya, menyusul penaikan harga BBM bersubsidi oleh pemerintah. Menurut ...
  • Kader Solid Siap Memikul Tugas Berat
      Ketua DPD PKS Kota Batam / Syaifudin fauzi PKS Kepri -Ketua DPD PKS Kota Batam, Syaifudin Fauzi menyatakan kesolidan kader adalah modal t...
  • PKS Duga Ada Kepentingan Ekonomi Politik Dibalik Impor Beras
    PKS Kepri -  Ketua Komisi Pertanian Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR-RI Habib Nabiel Al Musawa menduga, adanya kepentingan ekonom...
  • Diprediksi Hanya Mampu Usung Cawapres, Ini Jawaban PKS
    Ketua DPP PKS Bidang Humas Mardani Ali Sera Koordinator Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahuddin melalui media ...
  • Ketua PKS Kepri : Peran Ibu itu Luar Biasa
    Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kepulauan Riau (Kepri), Abdul Rahman, Lc menyatakan peranan ibu luar bi...
  • Pilkada Batam : Berduet dengan Demokrat atau PDIP, PKS Optimis Menang
    PKS Kepri -  Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah menyiapkan dua figur dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) Batam, yakni Ria Saptarika ...
  • Anis Matta : Jawab Kritikan dengan Senyum dan Kerja Nyata
    PKS Kepri -  Bagi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kursi Presiden atau anggota Legislatif bukanlah tujuan. Hal ini dikatakan oleh Presiden P...
  • Penanganan LGBT Dibahas di Rakorwil PKS Kepri
    Raden Hari Tjahyono, Ketua DPW PKS Kepri / Foto: Zuren PKS Kepri - DPW PKS Kepulauan Riau akan menggelar Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil...

Main Tags

  • Aksi Buruh (1)
  • Aleg Bicara (22)
  • Artikel (2)
  • Caleg (14)
  • Daerah (118)
  • Daftar PKS (1)
  • Dr Salim (5)
  • Dr Salim Segaf (3)
  • Dr Salim Segaf Al-Jufri (1)
  • Erupsi Semeru (1)
  • Fraksi (1)
  • Fraksi PKS (51)
  • Fraksi PKS Batam (10)
  • Fraksi PKS Kepri (3)
  • Gunung Semeru (1)
  • Harganas 2022 (1)
  • Hari Ayah 2021 (2)
  • Hari Ibu 2021 (12)
  • Hari Kartini (6)
  • Hukum (34)
  • Kajian (21)
  • Kajian Pelayanan PKS (1)
  • Kajian RKI (14)
  • Keluarga (8)
  • Kisah (4)
  • Kisah PKS (1)
  • Kisah RKI (14)
  • Kitab Kuning (1)
  • KSN (1)
  • Layani Rakyat (46)
  • Milad PKS 20 (5)
  • Muswil (3)
  • Nasional (327)
  • Opini (25)
  • Peduli (1)
  • Peduli Buruh (1)
  • Peduli Nelayan (1)
  • Pelatihan (1)
  • Pelayanan PKS (44)
  • Pemilu (97)
  • Pemilu 2024 (4)
  • Pemira (7)
  • Petani (1)
  • Pilkada (23)
  • Pilpres (68)
  • PKS (464)
  • PKS Batam (2)
  • PKS Bela Ulama (2)
  • PKS BelaUMKM (1)
  • PKS Berbagi (1)
  • PKS Dukung UMKM (1)
  • PKS Kepri (1)
  • PKS Layani Rakyat (20)
  • PKS Muda (7)
  • PKS Muda Batam (1)
  • PKS Peduli (1)
  • PKS Pelayan dan (1)
  • PKS Pelayan Rakyat (133)
  • PKS Politik (1)
  • PKS Transformasi dan Kolaborasi (36)
  • Politik (292)
  • Politik Pelayanan PKS (1)
  • Politik Top News (2)
  • Rakerda PKS (1)
  • Rakerwil PKS (1)
  • Rakerwil PKS Kepri (1)
  • Ramadhan 1443H (23)
  • Ramadhan 1444H (3)
  • Rekrutmen PKS (6)
  • RKI (64)
  • RKI PKS (3)
  • RKI PKS Batam (2)
  • Rumah Keluarga Agar (1)
  • Rumah Keluarga Indonesia (74)
  • Salim Segaf (3)
  • Salim Segaf Al-Jufri (4)
  • Salim Segaf di Kepri (1)
  • Semeru (1)
  • Senam Nusantara (1)
  • Seputar Kepri (30)
  • Taujih (13)
  • Tolak RUU IKN (1)
  • Top Nesws (1)
  • Top News (957)
  • Top News Pelayanan PKS (1)
  • Ulama (1)
  • UMKM Batam (1)
  • UMKM Batam Maju (1)
  • UMKM Maju (1)
  • UMKM PKS (1)

Labels

  • Aksi Buruh
  • Aleg Bicara
  • Artikel
  • Caleg
  • Daerah
  • Daftar PKS
  • Dr Salim
  • Dr Salim Segaf
  • Dr Salim Segaf Al-Jufri
  • Erupsi Semeru
  • Fraksi
  • Fraksi PKS
  • Fraksi PKS Batam
  • Fraksi PKS Kepri
  • Gunung Semeru
  • Harganas 2022
  • Hari Ayah 2021
  • Hari Ibu 2021
  • Hari Kartini
  • Hukum
  • Kajian
  • Kajian Pelayanan PKS
  • Kajian RKI
  • Keluarga
  • Kisah
  • Kisah PKS
  • Kisah RKI
  • Kitab Kuning
  • KSN
  • Layani Rakyat
  • Milad PKS 20
  • Muswil
  • Nasional
  • Opini
  • Peduli
  • Peduli Buruh
  • Peduli Nelayan
  • Pelatihan
  • Pelayanan PKS
  • Pemilu
  • Pemilu 2024
  • Pemira
  • Petani
  • Pilkada
  • Pilpres
  • PKS
  • PKS Batam
  • PKS Bela Ulama
  • PKS BelaUMKM
  • PKS Berbagi
  • PKS Dukung UMKM
  • PKS Kepri
  • PKS Layani Rakyat
  • PKS Muda
  • PKS Muda Batam
  • PKS Peduli
  • PKS Pelayan dan
  • PKS Pelayan Rakyat
  • PKS Politik
  • PKS Transformasi dan Kolaborasi
  • Politik
  • Politik Pelayanan PKS
  • Politik Top News
  • Rakerda PKS
  • Rakerwil PKS
  • Rakerwil PKS Kepri
  • Ramadhan 1443H
  • Ramadhan 1444H
  • Rekrutmen PKS
  • RKI
  • RKI PKS
  • RKI PKS Batam
  • Rumah Keluarga Agar
  • Rumah Keluarga Indonesia
  • Salim Segaf
  • Salim Segaf Al-Jufri
  • Salim Segaf di Kepri
  • Semeru
  • Senam Nusantara
  • Seputar Kepri
  • Taujih
  • Tolak RUU IKN
  • Top Nesws
  • Top News
  • Top News Pelayanan PKS
  • Ulama
  • UMKM Batam
  • UMKM Batam Maju
  • UMKM Maju
  • UMKM PKS

  • Home
  • Home

instagram

Template Created By :Blogger Templates | ThemeXpose . All Rights Reserved.

Back to top